Pelajaran 3 *12-18 Januari 2013

Penciptaan Diselesaikan


Sabat Petang

BACA UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kej. 1; Mzm. 8:3; Rm. 8:19-22; Im. 11:14-22; Kej. 2:1-3; Mrk. 2:28.

AYAT HAFALAN: "Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu." (Kej. 2:2)

Pelajaran pekan ini meninjau gambaran ringkas Alkitab tentang 3 hari terakhir penciptaan dan perhentian Sabat.  Gambaran tersebut terdapat dalam Kejadian 1-2: 1-3, tetapi sejumlah referensinya ada di bagian lain Alkitab.  Salah satu aspek yang paling mencolok dari kisah penciptaan adalah pembagian ke dalam hari-hari penciptaan.  Mengapa Dia memilih untuk membuat siklus waktu tujuh hari yang kita sebut satu pekan?
   Alkitab tidak mengatakan kepada kita secara langsung, tetapi kita dapat mencari petunjuk.  Barangkali petunjuk yang paling penting adalah Sabat itu sendiri, yang merupakan waktu yang disiapkan khusus untuk komunikasi antara Allah dan manusia.  Barangkali Allah membuat periode sepekan sebagai waktu yang cocok untuk pekerjaan biasa, namun dengan suatu waktu regular yang diasingkan sebagai suatu pengingat akan hubungan kita dengan Allah (lihat Markus 2:28).  Ini akan menolong manusia mengingat bahwa Allah adalah Penyedia sejati dan bahwa kita bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
   Apa pun alasannya, adalah jelas bahwa kisah penciptaan dalam kitab Kejadian menyatakan suatu penciptaan yang dilaksanakan dengan tujuan dan ketelitian yang sangat.  Tidak ada yang dibiarkan terjadi secara kebetulan.

*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 19 Januari.


Minggu  13 Januari

MATAHARI, BULAN DAN BINTANG-BINTANG

   Baca Kejadian 1:14-19.  Tindakan apakah yang disebutkan pada hari keempat penciptaan?  Bagaimanakah kita memahami hal ini, terutama mengingat pemahaman kita sekarang tentang dunia fisik?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Hari keempat barangkali telah lebih diperbincangkan dariapada enam hari penciptaan lainnya.  Jika matahari diciptakan pada hari keempat, apakah yang menyebabkan adanya siklus harian untuk tiga hari pertama penciptaan? Di sisi lain, jika matahari sudah ada sebelumnya, apakah yang terjadi pada hari keempat?
   Ketidakpastian atas peristiwa hari keempat penciptaan tidak muncul dari kontradiksi logis tetapi dari sejumlah kemungkinan.  Salah satu kemungkinan adalah bahwa matahari diciptakan pada hari keempat, dan terang untuk tiga hari pertama berasal dari kehadiran Allah atau dari sumber lain seperti supernova.  Wahyu 21:23 konsisten dengan ide ini, sebagaimana halnya matahari tidak dibutuhkan di dunia baru karena Allah ada di sana.  Kemungkinan kedua adalah bahwa matahari, bulan, dan bintang-bintang ditentukan fungsinya pada saat itu.  Mazmur 8:3 tampaknya konsisten dengan pandangan ini.  Ahli Ibrani C. John Collins menulis bahwa kata-kata Ibrani dari Kejadian 1:14 mungkin memenuhi salah satu dari dua kemungkinan ini.  (Lihat C. John Collins, Genesis 1-4.  A Linguistic, Literary, and Theological Commentary (Philipsburg, New Jersey: P & R Publishing Co., 2006), hlm. 57.)
   Kemungkinan ketiga adalah bahwa matahari memang sudah ada tetapi tertutup dengan awan atau abu vulkanik sehingga tidak kelihatan atau berfungsi sepenuhnya sampai hari keempat.  Seseorang dapat membandingkan kemungkinan ini dengan planet Venus, di mana muncul keadaan yang mirip sekarang ini.

   Ayat ini tampaknya tidak jelas mendukung atau mengesampingkan salah satu dari interpretasi ini, walaupun hal ini tidak menghalangi opini-opini kuat pada topik ini.  Mungkin aturan yang baik untuk tidak memberikan pertanyaan lebih berarti daripada yang Alkitab berikan, kita harus mengakui bahwa pemahaman kita terbatas.  Pengakuan ini, terutama perihal penciptaan, mestinya tidak sulit diterima.  Namun demikian, pikirkanlah tentang begitu banyak misteri ilmiah yang ada sekarang, yang siap untuk diselidiki melalui penelitian ilmiah namun masih tetap misteri.  Seberapa banyakkah lagi misteri yang tersembunyi dahulu kala?


Senin  14 Januari

PENCIPTAAN HEWAN-HEWAN DI AIR DAN UDARA

   Baca Kejadian 1:20-23.  Bukti apakah, jika ada, dalam ayat itu yang bisa berarti pengacakan?
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Air dan atmosfer dihuni pada hari kelima penciptaan.  Banyak orang melihat hubungan antara hari kedua dan kelima penciptaan.  Air dipisahkan oleh atmosfer pada hari kedua, dan keduanya diisi makhluk hidup pada hari kelima.  Peristiwa-peristiwa penciptaan tampaknya telah terjadi dalam urutan pola yang disengaja, yang menunjukkan ketelitian dan keteraturan dari aktivitas Allah.  Dengan kata lain, tidak ada peluang ketidaksengajaan dalam kisah penciptaan.
   Perhatikan bahwa baik makhluk-makhluk di air maupun di udara disebutkan dalam bentuk jamak, yang mengindikasikan bahwa beragam organisme diciptakan pada hari kelima.  Tiap-tiap ciptaan diberi dengan kesanggupan untuk berkembang biak.  Keragaman telah ada sejak permulaan.  Tidak ada satu pun sebagai nenek moyang yang dari padanya diturunkan spesis-spesis lainnya, tetapi tiap-tiap spesis tampaknya dikaruniai kemungkinan menghasilkan beraneka-ragam individu.  Sebagi contoh, ada lebih dari 400 jenis telah dibiakkan dari burung merpati, dan setidaknya ada 27 jenis ikan mas yang dikenal.  Rupanya Allah memberikan setiap makhluk ciptaan-Nya potensi untuk menghasilkan berbagai macam keturunan, yang selanjutnya menambah keragaman penciptaan.
   Pada ayat 21, Allah melihat bahwa semua yang diciptakan-Nya itu baik adanya.  Ini berarti semua itu dirancang dengan baik, menarik bagi mata, bebas dari cacat, dan berperan harmonis dalam tujuan penciptaan.
   Tidak banyak makhluk hidup yang membangkitkan imajinasi dan kekaguman kita lebih daripada burung-burung.  Burung adalah makhluk yang benar-benar menakjubkan dan dirancang dengan sangat bagus.  Bulu-bulunya ringan tapi kuat, keras namun lentur.  Bagian-bagian dari bulu untuk terbang terajut oleh kumpulan kompleks dari kaitan-kaitan kecil yang membentuk pengait yang ringan tapi kuat.  Paru-paru seekor burung itu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh oksigen saat menghirup dan saat menghembus. Ini menyediakan banyak oksigen yang dibutuhkan untuk kekuatan terbang.  Hasil ini dilengkapi oleh adanya kantong-kantong udara di beberapa tulang.  Kantong-kantong ini berfungsi untuk mempertahankan aliran oksigen dan, pada saat yang sama untuk meringankan tubuh burung, membuat terbangnya lebih mudah untuk dipertahankan dan dikendalikan.  Burung dibuat secara luar biasa.

   Sambil mengingat semua ini, baca Matius 10:29-31.  Kenyamanan apakah yang dapat Anda temukan dalam kata-kata ini?


Selasa  15 Januari

PENCIPTAAN HEWAN-HEWAN DARAT

   Dalam Kejadian 1:24-31, hewan darat dan manusia diciptakan pada hari keenam.  Sebagaimana dengan korelasi yang terdapat antara hari kedua dan kelima, korelasi juga terlihat antara pemisahan darat dan laut pada hari ketiga dan pengisian darat pada hari keenam.  Orang diingatkan kembali terhadap urutan yang teratur dan terarah dari peristiwa-peristiwa penciptaan, yang cocok dengan Allah yang teratur (bandingkan 1 Kor. 14:33).
   Sebagaimana halnya makhluk-makhluk yang diciptakan pada hari kelima, kata-kata ayat itu mengindikasikan bahwa berbagai jenis makhluk hidup diciptakan pada hari keenam penciptaan.  Berbagai macam hewan, ternak, dan binatang melata diciptakan juga.  Tidak ada nenek moyang tunggal dari semua hewan darat; malahan Allah menciptakan banyak garis keturunan yang berbeda dan terpisah...
   Perhatikan ungkapan "menurut jenisnya" atau frase serupa dalam Kej. 11, 21, 24, 25.  Sebagian orang telah mencoba menggunakan frase ini untuk mendukung gagasan "jenis" yang tetap, suatu gagasan yang diambil dari filsafat Yunani.  Orang Yunani kuno mengira bahwa masing-masing individu merupakan suatu ekspresi yang tidak sempurna dari suatu bentuk idaman yang tidak berubah yang dikenal sebagi tipe.  Namun, ketetapan spesies itu tidak cocok dengan ajaran Alkitab bahwa seluruh alam menderita kutuk dosa (Rm. 8:19-22).  Kita tahu bahwa spesies telah berubah, sebagaimana yang dinyatakan dalam kutukan-kutukan di Kejadian 3 (Ellen G. White menulis tentang kutukan rangkap tiga terhadap bumi---kutuk setelah kejatuhan, setelah Kain berdosa, dan setelah air bah), dan sebagaimana terlihat pada parasit-parasit dan predator-predator yang menyebabkan banyak penderitaan dan kekerasan.  Arti dari frase "menurut jenisnya" paling baik dipahami dengan memeriksa konteks dimana itu digunakan.

   Baca Kejadian 6:20; 7:14, dan Imamat 11:14-22.  Bagaimanakah ungkapan "menurut jenisnya" atau ungkapan yang serupa diterapkan?  Bagaimanakah contoh-contoh ini menolong kita memahami ungkapan dalam Kejadian 1?
____________________________________________________________________________________________________

   Ungkapan "menurut jenisnya" atau yang setara dengan itu, tidak harus diinterpretasi sebagai aturan reproduksi.  Sebaliknya, itu merujuk pada fakta bahwa ada beragam jenis makhluk hidup yang terlibat dalam kisahnya masing-masing.  Beberapa terjemahan Alkitab menggunakan ungkapan "dari segala jenis" yang tampaknya lebih cocok dengan konteks.  Gantinya merujuk pada ketetapan spesies, ungkapan itu merujuk pada beragam makhluk yang diciptakan pada hari keenam.  Sejak saat penciptaan, telah ada banyak tumbuhan dan hewan.


Rabu  16 Januari

PENCIPTAAN DISELESAIKAN

   Setelah penciptaan selesai pada hari keenam (kita akan mempelajari penciptaan manusia nanti), kita menemukan hari ketujuh disebutkan pertama kali dalam Alkitab.

   Baca Kejadian 2:1-3.  Secara khusus perhatian ayat 1, yang menekankan selesainya segala sesuatu yang Allah ciptakan.  Mengapa hal ini begitu penting dalam pemahaman kita kan pentingnya hari ketujuh?

   Kata Ibrani untuk istirahat dalam ayat ini adalah shabath, yang erat kaitannya dengan kata Sabat.  Hal itu menyatakan berhenti bekerja setelah selesainya suatu proyek.  Allah bukannya lelah dan membutuhkan istirahat; Ia telah menyelesaikan pekerjaan penciptaan-Nya sehingga Ia berhenti.  Berkat khusus Allah terdapa pada hari ketujuh.  Hari itu bukan hanya "diberkati" tetapi juga "dikuduskan," yang berarti diasingkan dan secara khusus ditujukan untuk Allah.  Dengan demikian, Allah memberiakan arti penting khusus untuk hari Sabat dalam konteks hubungan antara Allah dan manusia.

   Baca Markus 2:27, 28.  Kata Yesus, apakah tujuan Sabat?
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Perhatikan bahwa Sabat tidak dibuat karena Tuhan membutuhkannya tetapi karena manusia yang membutuhkan sehingga Tuhan membuat ketentuan tersebut.  Pada akhir pekan pertama, Allah beristirahat dari pekerjaan penciptaan dan mencurahkan waktu-Nya untuk menjalin hubungan dengan ciptaan-Nya.  Manusia membutuhkan persekutuan dengan Pencipta mereka untuk memahami tempat mereka di alam semesta.  Bayangkan sukacita dan kekaguman yang Adam dan Hawa alami saat mereka berbicara dengan Allah dan melihat dunia yang telah Dia ciptakan.  Kebijaksanaan penentuan hari istirahat ini menjadi lebih tidak kehilangan pandangan kepada Allah dan terperangkap dalam materialisme dan kerja berlebihan.

   Allah menyuruh kita untuk memberikan sepertujuh dari kehidupan kita untuk mengingat tindakan penciptaan.  Apakah yang seharusnya dikatakan hal itu kepada kita tentang pentingnya doktrin ini?  Bagaimanakah Anda bisa belajar untuk memiliki pengalaman yang lebih kaya dan lebih mendalam dengan Tuhan melalui beristirahat pada hari Sabat seperti yang Ia lakukan?


Kamis  17 Januari

HARI LITERAL

   Baca Kejadian 1:5, 8, 31.  Apa sajakah komponen dari satu hari penciptaan?  Apakah ada di dalam ayat-ayat itu yang menyiratkan bahwa ini bukannya hari literal 24 jam seperti yang kita alami sekarang?
____________________________________________________________________________________________________

   Sifat dari hari penciptaan telah menjadi pokok dari banyak diskusi.  Ada yang mempertanyakan apakah hari-hari itu merupakan hari-hari biasa atau apakah hari-hari itu mungkin melambangkan jangka waktu yang jauh lebih lama.  Gambaran ayat tentang hari-hari penciptaan memberikan jawaban untuk pertanyaan itu.  Hari terdiri dari petang (periode gelap) dan pagi (periode terang) dan sudah diberi nomor urut.  Artinya, hari disajikan dengan cara yang sangat jelas menunjukkan bahwa hari-hari itu adalah sama seperti hari-hari yang kita alami sekarang, yang terdiri dari petang dan pagi, satu periode gelap dan satu periode terang.  Sulit untuk melihat bagaimana pernyataan itu bisa lebih jelas atau terang dalam menggambarkan hari-hari dalam sepekan.  Ekspresi yang diulang-ulang "Jadilah petang dan jadilah pagi" menekankan aspek literal dari setiap hari.

   Baca Imamat 23:3.  Indikasi apakah yang kita miliki bahwa tujuh hari dalam pekan penciptaan itu semuanya merupakan jenis hari yang sama seperti yang kita alami sekarang?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Orang Ibrani kuno tidak meragukan sifat dari hari Sabat. Itu adalah satu hari yang panjangnya biasa tetapi membawa berkat khusus dari Allah.  Perhatikan perbandingan yang jelas dari minggu kerja Allah selama enam hari dan minggu kerja kita selama enam hari serta perbandingan yang cocok dari hari perhentian bagi Allah dan bagi kita (lihat juga Kel. 20:9, 11).  Bahkan banyak ahli yang menolak gagasan tentang hari literal ini seringkali mengakui bahwa para menulis Alkitab mengerti bahwa hari literallah yang dimaksud.

   Yang sangat penting untuk hubungan kita dengan Allah adalah kepercayaan kita kepada Allah dan Firman-Nya.  Jika kita tidak bisa mempercayai Firman Allah perihal sesuatu yang mendasar dan yang secara jelas dinyatakan sebagai penciptaan Kejadian dalam enam hari secara harfiah, dalam hal apakah kita dapat mempercayai Dia?


Jumat  18 Januari

PENDALAMAN:  Seperti yang dinyatakan sebelumnya, hari-hari pekan penciptaan itu diberi nomor urut dan dikenal terdiri dari masa gelap yaitu petang, dan masa terang, yaitu pagi.  Tidak ada cara yang masuk akal untuk menginterpretasi hari-hari ini  lain daripada hari seperti yang kita alami sekarang ini.  Beberapa orang telah menggunakan ayat-ayat seperti Mazmur 90:4 dan 2 Petrus 3:8 ketika bersikukuh bahwa setiap hari penciptaan sebenarnya melambangkan 1000 tahun.  Kesimpulan ini tidak dianjurkan oleh ayat-ayat tersebut dan itu tidak menyelesaikan persoalan yang ditimbulkan oleh mereka yang berpikir bahwa hari-hari tersebut melambangkan milyaran tahun.
   Juga, jika hari-hari dalam Kejadian melambangkan zaman yang panjang, orang akan berharap untuk menemukan sebuah urutan dalam catatan fosil yang cocok dengan urutan makhluk hidup yang diciptakan dalam urutan enam hari penciptaan.  Jadi fosil pertama haruslah tanaman, yang diciptakan pada hari ketiga.  Berikutnya haruslah hewan pertama di air dan udara.  Akhirnya, kita harus menemukan hewan darat pertama.  Catatan fosil tidak sesuai dengan urutan ini.  Makhluk air muncul sebelum tumbuhan, dan makhluk darat muncul sebelum makhluk udara.  Fosil pertama dari pohon-pohon buah dan tanaman berbunga lainnya muncul setelah semua kelompok lain ini.  Satu-satunya titik kesamaan adalah bahwa manusia muncul terakhir di kedua kisah itu.
   "Alkitab menyatakan bahwa setiap hari penciptaan itu terdiri dari malam dan siang sebagaimana hari-hari yang lainnya sesudah itu."---Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 121.
   "Tetapi teori kafir, bahwa peristiwa-peristiwa dari minggu pertama memerlukan tujuh jangka waktu yang lama dan tidak terbatas untuk penyelesaiannya, menyerang secara langsung pada fondasi hari Sabat hukum keempat.  Hal itu mengaburkan apa yang telah Allah buat sangat jelas.  Ini merupakan bentuk terburuk dari ketidaksetiaan, bagi banyak orang yang mengaku mempercayai catatan penciptaan, itu adalah ketidak setiaan yang samar-samar"---Ellen G. White, Spiritual Gift, jld. 3, hlm. 91.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1   Bahkana dari interpretasi nonliteral terhadap 
    Kejadian, ada dua hal yang jelas: tidak ada yang acak 
    dalam tindakan penciptaan, dan tidak ada nenek 
    moyang  yang sama untuk semua spesies.  Sekarang 
    muncul evolusi Darwin, yang dalam berbagai versinya 
    mengajarkan dua hal: keacakan dan nenek moyang 
    yang sama bagi semua spesies.  Lalu, bagaimanakah 
    seseorang menafsirkan Kejadian melalui sebuah teori 
   yang, pada dasarnya menentang Kejadian pada tingkat 
    yang paling mendasar?
2  Mengapa penting untuk memahami bahwa ilmu 
    pengetahuan, walaupun banyak kebaikannya, tetaplah 
    hanya sebuah usaha manusia?
3  Semua yang ilmu pengetahuan pelajari adalah dunia 
   yang telah jatuh dalam dosa, yang dalam banyak hal 
   sangat berbeda dari ciptaan aslinya.  Mengapa penting 
   untuk berpegang pada kebenaran tersebut?