Pelajaran 2 *5-11 Januari 2013

Penciptaan:  Membentuk Dunia


SABAT PETANG



BACA UNTUK PELAJARAN PEKAN INI:  Kej. 1:1-13;  Yes. 45:18;  1 Yoh. 1:5;  Why. 22:5;  2 Kor. 4:6;  2 Ptr. 3:5;  Ayub 38:4-6.

AYAT HAFALAN:  "Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, ---Dialah Allah---yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya,---dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami---:  'Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain'"  (Yesaya 45:18).

Para ilmuwan semakin terkesan dengan kecocokan dunia ini untuk makhluk hidup.  Dan tidak heran, karena rancangan dan tujuan penciptaan ditegaskan di seluruh Alkitab, dimulai dalam Kejadian 1.  Dimulai dengan sebuah planet yang belum berbentuk dan kosong, Allah menghabiskan tiga hari pertama membentuk dunia untuk menjadi tempat tinggal dan tiga hari terakhir mengisinya.  Pelajaran pekan ini berfokus pada tiga hari pertama dari pekan penciptaan.

    Beberapa sarjana menolak gagasan bahwa Allah "menentukan" suatu tujuan pada alam, dengan alasan bahwa Dia hanya menyediakan materi dasar dunia ini saja dan materi itu berkembang oleh proses alam sesuai sifat materi itu sendiri.  Ini adalah tema umum di kalangan orang-orang yang mempromosikan berbagai bentuk "evolusi teistik."  Namun ide tersebut tidak sesuai dengan Alkitab atau dengan pemahaman kita tentang penciptaan.  Alam semesta tidak memiliki kehendak yang melekat sendiri.  Penciptaan bukan merupakan sesuatu yang terlepas dari Allah, tetapi merupakan arena yang Allah pilih di mana Dia bisa mengekspresikan kasih-Nya kepada makhluk-makhluk yang telah Dia ciptakan.

* Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 12 Januari.




Minggu  6 Januari

TIDAK BERBENTUK DAN KOSONG


   "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.  Bumi belum berbentuk dan kosong;  gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air"  (Kej. 1:1, 2, NKJV).  Apakah yang diungkapkan ayat ini tentang bumi sebelum Tuhan mulai menciptakan kehidupan di atasnya?

____________________________________________________________________________________________________________

   Alkitab dimulai dengan kisah penciptaan, dan kisah penciptaan dimulai dengan pernyataan bahwa Allah adalah Pencipta.  Kemudian menggambarkan kondisi dunia saat Tuhan mulai mempersiapkannya sebagai tempat tinggal.  Ketika kisah itu dimulai, planet ini sudah ada tapi belum berbentuk, kosong, gelap gulita, dan basah.  Ayat-ayat berikutnya menggambarkan bagaimana Tuhan pertama kali membentuk dunia menjadi tempat hunian dan kemudian mengisinya dengan makhluk hidup.  Ayat itu tidak memberitahu kita kapan tepatnya batu dan air di bumi muncul, hanya bahwa dunia belum cocok untuk kehidupan.  Dunia menjadi cocok untuk makhluk hidup hanya karena Allah bertindak untuk membuatnya demikian.


   Apakah yang diajarkan kitab Yesaya 45:18 kepada kita tentang maksud Allah pada penciptaan?

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Ketika  bumi pertama kali dimunculkan, itu tidak cocok untuk kehidupan.  Alkitab tidak mengatakan apa pun tentang periode waktu antara penciptaan mula-mula dari batu dan air dengan penciptaan lingkungan dan makhluk ciptaan.  Beberapa ahli berpikir bahwa mungkin hanya sekejap saja, yang lainnya berpikir bahwa mungkin setelah jangka waktu yang panjang.

   Fakta sederhana adalah, kita tidak tahu, juga tidak terlalu penting.  Apa pun masalahnya, bahan bumi diciptakan oleh Allah dan kemudian, pada waktu yang Allah tentukan, Dia menciptakan lingkungan yang sesuai bagi kehidupan.  Yang terpenting adalah bahwa Tuhan, yang tidak bergantung pada materi yang sudah ada sebelumnya, menggunakan materi yang telah Dia ciptakan sebelumnya itu yang pada mulanya tohu vbohu ("tidak berbentuk dan kosong").  Dan setelah itu melalui kuasa firman-Nya, Dia menciptakan dunia yang kita diami.


Senin  7 Januari


JADILAH TERANG


   "Berfirmanlah Allah: 'Jadilah terang.'  Lalu terang itu jadi.  Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.  Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.  Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama" (Kej 1:3-5).  Apakah yang diajarkan ayat ini kepada kita tentang hari pertama penciptaan?


   Beberapa hal dapat disimpulkan dari ayat ini.

  Pertama, terang muncul sebagai sambutan terhadap perintah Allah.  Firman Allah itu berhasil menentukan keadaan ciptaan.
   Kedua, terang itu "baik."  Kita mungkin bertanya-tanya mengapa ayat itu mengatakan bahwa Allah "melihat" terang;  apakah ada keraguan bahwa Allah melihat segala sesuatu?  Intinya adalah bahwa terang itu baik karena Allah sendiri menilainya demikian.
   Hal lain adalah bahwa Allah memisahkan terang dari gelap.  Baik terang maupun kegelapan berada di bawah kendali Allah, dan tak satu pun yang bertentangan dengan aktivitas dan pengetahuan Tuhan (lihat Mzm. 139:12).  Allah menamai bagian waktu terang itu "siang" dan gelap itu "malam."  Allah berhak menamai periode waktu karena Dialah Pencipta waktu.  Sebagai Penguasa atas waktu, Allah tidak dibatasi oleh waktu.  Sebaliknya, waktu tergantung pada Allah.
    Hal lain dari ayat ini adalah bahwa ada periode gelap dan periode terang yang bersama-sama membentuk hari.  Banyak yang telah ditulis tentang arti "hari" dalam kisah penciptaan.  Kita akan mempertimbangkan pertanyaan ini nanti, tetapi kita memperhatikan bahwa hari pertama itu terdiri dari periode gelap dan periode terang, sama seperti yang kita lihat sekarang ini.
    Juga terang adalah salah satu ciri yang menandai kehadiran Allah.  Kita tidak perlu menganggap bahwa terang diciptakan pada hari pertama penciptaan, karena Allah sudah ada sebelum bumi diciptakan dan kehadiran-Nya sering dikaitkan dengan terang (1 Yoh. 1:5; Why. 22:5).  Pada penciptaan, terang diperkenalkan ke planet yang sebelumnya gelap gulita.


   Namun demikian, mungkin ada siang dan malam sebelum matahari diperkenalkan dalam kisah penciptaan?  Musa pasti tahu hubungan antara matahari dan siang.  Namun, meskipun hal itu jelas, ia menulis apa yang dia lakukan tentang terang dan gelap pada hari pertama.  Allah pasti telah memberinya pengetahuan tentang penciptaan yang, sekarang ini, kita tidak mengerti, pengetahuan yang tidak diperoleh dari melihat alam.  Namun, mengapa tidak seharusnya kita terkejut bahwa beberapa hal tentang penciptaan tetap menjadi misteri?



Selasa  8 Januari


LANGIT DICIPTAKAN


   "Berfirmanlah Allah: 'Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.'  Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya.  Dan jadilah demikian.  Lalu Allah menamai cakrawala itu langit.  Jadilah petang dan jadilah pagi,  itulah hari kedua"  (Kej. 1:6-8, NKJV).


   Allah menciptakan cakrawala, menentukan fungsinya, dan memberi namanya langit.  Fungsi cakrawala adalah untuk memisahkan air yang di bawah dari air yang di atasnya.  Sekarang ini, kita mungkin akan menggunakan istilah "langit" dan mengenal pembagian langit dan atmosfer, yang merupakan bagian dari lingkungan kita dan ruang di luar atmosfer kita di mana matahari, bulan, dan bintang-bintang berada.

   Atmosfer tampaknya menjadi bagian dari "langit" yang dibentuk pada hari kedua penciptaan.  Atmosfer menyediakan metode untuk memindahkan air  ke atas, air bisa menguap dan memasuki atmosfer, di mana air itu dapat diangkut ke setiap tempat di bumi.  Kemudian air itu dapat dibawa kembali ke permukaan bumi, baik melalui kabut seperti yang dijelaskan dalam Kejadian 2:6 atau sebagai hujan.
    Allah menamai cakrawala, menandakan kedaulatan-Nya atasnya. Tindakan penamaan menyiratkan bahwa Allah berdaulat atas ruang.  Ruang tidak membatasi tindakan Allah, karena Dialah yang menciptakan dan mengaturnya.  Sama seperti penerangan dunia pada hari pertama, penciptaan cakrawala selesai sebelum akhir hari kedua, periode petang dan pagi lainnya.
    Banyak perbincangan seputar makna kata cakrawala.  Kata Ibrani raqia kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan lembaran logam yang telah ditempa menjadi lembaran tipis, demikianlah istilah "cakrawala."  Para kritikus berpendapat bahwa orang Ibrani kuno sebenarnya percaya ada permukaan yang keras di atas bumi, jadi menurut pendapat mereka, karena tidak ada lapisan keras itu, maka kisah Alkitab itu salah.  Tapi ini adalah pemikiran yang salah.  Penggunakan kata cakrawala, dalam konteks itu, hanya berlaku untuk langit di atas, baik atmosfer maupun angkasa itu sendiri.  Kita perlu melihat konteksnya untuk mengetahui apa yang sedang dibicarakan.  Dalam kitab Kejadian burung digambarkan terbang "melintasi cakrawala"  (Kej. 1:20), dan di bagian lain cakrawala adalah di mana matahari dan bulan tampak (Kej. 1:14).  Jelas burung tidak terbang di bagian raqia di mana matahari dan bulan berada.

   Apa pun misteri kisah penciptaan itu, ada satu hal yang sangat jelas:  bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan.  Mengapa hal itu penting untuk kita ketahui, terutama ketika banyak yang percaya bahwa kebetulan memainkan peran besar dalam penciptaan kita?



Rabu 9 Januari

TEMPAT UNTUK TINGGAL

   Baca Kejadian 1:9-13.  Cobalah untuk membayangkan kuasa daya cipta Allah yang luar biasa saat Dia melakukan apa yang digambarkan dalam ayat ini.  Bagaimanakah cerita ini memberikan jawaban logis untuk pertanyaan lama, "Manakah yang lebih dulu, ayam atau telur?"
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Sebelumnya, bumi ditutupi air.  Untuk mempersiapkan tempat tinggal bagi manusia yang Allah akan ciptakan sesuai rencana-Nya, maka Dia mengubah permukaan bumi untuk menghasilkan cekungan yang menampung air sehingga terbentuklah laut, yang memungkinkan daratan muncul di atas air sebagai tanah kering.  Ini merupakan pemisahan ketiga dari bentuk fisik bumi.  (Pemisahan pertama adalah antara terang dan gelap; pemisahan kedua adalah antara air di atas dan air di bawah, dan pemisahan ketiga adalah antara darat dan laut).
   Juga, untuk ketiga kalinya, Allah memberikan nama kepada apa yang telah Dia pisahkan.  Tanah kering disebut "darat", dan pertemuan air disebut "laut," sekali lagi menggambarkan kedaulatan Allah atas ruang.  Allah memeriksa pemisahan antara darat dan laut dan menyatakan itu "baik."
   Peristiwa penciptaan kedua tercatat untuk hari ketiga penciptaan.  Tanah kering menjadi ruang bagi Allah untuk menempatkan pasokan makanan bagi makhluk yang akan segera diciptakan.  Allah memerintakan berbagai tanaman bertumbuh di tanah kering (darat).  Tunas-tunas muda, tumbuhan berbiji, dan pohon yang menghasilkan buah disebutkan secara khusus.  Ini menjadi sumber makanan bagi makhluk yang hidup di bumi. Ayat itu tidak menunjukkan berapa banyak jenis tumbuhan diciptakan, tapi itu menunjukkan bahwa ada beragam tumbuhan sejak mulanya.  Bahkan, dari apa yang kita lihat sekarang, kita tahu bahwa pasti ada keragaman yang luar biasa dari bentuk kehidupan.  Juga, Alkitab jelas menyatakan bahwa tidak ada satu pun nenek moyang di sini yang dari padanya semua tanaman berevolusi, melainkan sejak awal, ada beraneka ragam kehidupan tanaman.  Konsep, yang menjadi dasar pada evolusi biologi, yaitu tentang adanya satu nenek moyang bagi setiap tanaman, bertentangan dengan kisah Alkitab.

   Lihatlah keanekaragaman yang luar biasa dari buah dan sayuran dan bahan makanan lainnya.  Bagaimanakah semuanya itu memberikan bukti yang sangat kuat perihal kasih Allah bagi kita?  Mengapa tidak masuk akal untuk berpikir seperti ajaran evolusi, bahwa semua hal ini tercipta oleh proses acak?


Kamis  10 Januari

FIRMAN ALLAH YANG MAHAKUASA

   Apakah yang diajarkan ayat-ayat berikut kepada kita tentang kuasa Firman Allah?

2 Kor. 4:6_________________________________________
__________________________________________________

Yes. 55:11_________________________________________
__________________________________________________

2 Ptr. 3:5__________________________________________
__________________________________________________

   Alkitab mengajarkan bahwa Allah mencipta dari yang tidak ada (ex nihilo), oleh kuasa firman-Nya dan tanpa konflik atau perlawanan dalam bentuk apa pun.  Dari antara semua bangsa di dunia dahulu kala, soal penciptaan itu unik bagi orang Ibrani.  Kisah penciptaan yang paling tidak Alkitabiah menceritakan tentang konflik dan kekerasan dalam penciptaan.  Misalnya, orang Babilonia kuno memiliki kisah penciptaan di mana raksasa Apsu dan permaisurinya Tiamat melahirkan generasi dewa yang kemudian mereka berusaha untuk hancurkan, tetapi Tiamat terbunuh dalam pertempuran. Tubuhnya terbagi menjadi dua bagian, satu yang membentuk langit dan lainnya yang membentuk bumi.
   Manusia modern juga telah membuat cerita populer tentang penciptaan melalui kekerasan.  Menurut cerita ini, Tuhan sengaja menciptakan dunia dengan sumber penghidupan yang tidak mencukupi, menyebabkan terjadi persaingan antar individu, dan hasilnya adalah yang lebih lemah akan tersingkir oleh yang lebih kuat.  Seiring waktu, menurut cerita modern tersebut, organisme menjadi semakin kompleks, akhirnya menghasilkan manusia dan semua organisme hidup lainnya dari satu nenek moyang.
   Namun, "dewa" dari teori evolusi (mutasi acak dan seleksi alam) tidak sama dengan Allah Alkitab.  Allah Alkitab adalah Pembela bagi yang lemah dan penyedia yang murah hati untuk semua ciptaan.  Kematian, penderitaan, dan hal jahat lainnya tidak disebabkan oleh Allah, sebaliknya, hal-hal itu terjadi sebagai akibat alami dari pemberontakan terhadap pemerintahan-Nya.  Dalam rangka menciptakan, para dewa dari teori evolusi menggunakan persaingan dan menyingkirkan yang lemah oleh yang kuat.  Lebih buruk lagi, merekalah penyebab kematian dan penderitaan, karena memang, kematian dan penderitaan adalah sarana utama mereka untuk mencipta.
   Jadi, bagaimana pun juga Kejadian 1 dan 2 tidak bisa diselaraskan dengan teori evolusi modern, yang pada intinya menentang kisah Alkitab tentang penciptaan.


Jumat  11 Januari

PENDALAMAN:  Meskipun Alkitab tidak secara jelas mengatakannya, kita memiliki alasan Alkitabiah yang baik untuk percaya bahwa alam semesta sudah ada jauh sebelum kehidupan di bumi dimulai.  Pertama, dalam Ayub 38:5-7, Allah menyatakan bahwa ada makhluk hidup yang bersorak-sorai ketika Allah membentuk dunia.  Ini berarti sudah ada makhluk yang hidup di alam semesta sebelum bumi diciptakan. Referensi ke alam semesta yang tampak di dalam 1 Korintus 4:9 dapat merujuk kepada kelompok makhluk yang sama.  Kedua, ular ada di Taman Eden sebelum Adam dan Hawa berdosa.  Dalam Wahyu 12:9, ular itu dikenal sebagai Setan, yang diusir dari surga.  Yesus berkata bahwa Dia melihat hal ini terjadi (Lukas 10:18).  Yehezkiel 28:14,15 menggambarkan kerub yang berjaga, yang sempurna pada awalnya, tetapi akhirnya memberontak.  Ini berarti bahwa ada periode waktu sebelum pemberontakan Setan dan bahwa rupanya Setan hidup di alam semesta juga.  Ayat-ayat ini mengindikasikan bahwa Adam dan Hawa bukanlah makhluk pertama yang diciptakan.
   "Tatkala bumi ini keluar dari tangan Khalik, keadaannya sangat indah sekali.  Permukaan dihiasi gunung-gunung, bukit-bukit dan padang yang datar, diselingi oleh sungai-sungai serta danau-danau yang indah; tetapi bukit-bukit dan gunung-gunung itu tidaklah curam dan berbatu-batu, atau penuh dengan tebing-tebing yang terjal serta mengerikan seperti halnya sekarang ini; batu-batu bumi yang tajam dan kasar terpendam di bawah tanah yang subur, dan di mana-mana tumbuh pepohonan yang hijau dan segar.  Tidak ada rawa-rawa yang menjijikkan atau padang pasir yang tandus.  Ke mana saja pandangan diarahkan kelihatan semak belukar dan bunga-bunga yang indah dan menarik.  Tempat-tempat yang tinggi dimahkotai oleh pepohonan yang lebih indah daripada sekarang ini.  Udara, bebas dari unsur-unsur yang membahayakan, sangat segar dan menyehatkan.  Seluruh permukaan bumi di dalam keindahannya melebihi taman-taman bunga dari pada istana yang paling megah.  Malaikat-malaikat menikmati pemandangan itu dengan kesukaan dan bergembira melihat pekerjaan Tuhan yang ajaib itu."---Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 35-36.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1  Identifikasilah sebanyak yang Anda bisa, ciri-ciri yang 
    menunjukkan bahwa dunia ini dirancang.

2.  Alasan apakah yang dapat Anda berikan untuk 
     menunjukkan bagaimana teori evolusi tidak selaras  
     dengan doktrin Alkitab tentang penciptaan?

3.  Tidak diragukan, ada unsur-unsur yang tidak bisa kita 
     jelaskan dalam kisah penciptaan di kitab Kejadian.  
     Meskipun demikian, mengapa hal itu bukan menjadi 
     alasan untuk menolaknya sebagai kisah harfiah    
     tentang cara Allah menciptakan dunia kita?