Pelajaran 1 *29 Des. 2012 - 4 Jan. 2013

Yesus, Pencipta Langit dan Bumi


SABAT PETANG

BACA UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kej. 1:1; Ibr. 11:3; Mzm. 19:1-3, Yoh 1:1-3,14; Kol. 1:15,16; Yoh 2:7-11.

AYAT HAFALAN: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kejadian 1:1).

Hanya sesuatu yang lebih besar daripada apa yang diciptakan itulah yang bisa menciptakannya.  Dengan demikian, hanya Makhluk yang lebih besar daripada alam semesta yang bisa menciptakan alam semesta. Dan Dialah Allah yang dinyatakan dalam Alkitab, Allah yang kita sembah dan layani karena di antara semua perkara lain, Dia adalah Pencipta kita.
   Kita juga belajar bahwa Allah ini---yang menciptakan alam semesta, yang telah menyebabkan milyaran galaksi berputar di seluruh hamparan jagad raya---adalah Allah yang sama yang datang ke dunia, untuk hidup di antara kita sebagai manusia dan, bahkan lebih menakjubkan, untuk menanggung dalam diri-Nya hukuman atas dosa kita.
   Kadang-kadang kita mendengar hal-hal yang "terlalu baik untuk menjadi benar."  Adakah yang lebih baik, meskipun bagi kita sebagai makhluk berdosa di dunia berdosa yang menyakitkan ini lebih daripada mengetahui kebenaran indah tentang kasih Pencipta kita, kasih yang begitu besar sehingga Dia mau turun dalam pribadi Kristus dan menghubungkan diri-Nya kepada kita masing-masing dengan ikatan yang tidak akan pernah putus?
   Menanggapi kebenaran yang menakjubkan seperti ini, bagaimanakah kita menjalani hidup kita?

*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 5 Januari.


Minggu  30 Desember

 PADA MULANYA


   "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kej. 1:1)


   Ada banyak kebenaran mendalam pada ayat sederhana ini, salah satu yang paling mendalam ialah bahwa alam semesta itu sendiri memiliki awal.  Walaupun ide tersebut bagi kita sekarang ini mungkin tidak terlihat begitu radikal, namun itu bertentangan dengan keyakinan lama pada suatu penciptaan abadi yang ada.  Tidak sampai abad kedua puluh, ketika model "Big Bang" mengenai asal usul, menjelaskan gagasan bahwa alam semesta memiliki awal mendapatkan penerimaan umum.  Sampai kemudian banyak orang percaya bahwa alam sudah memang ada.  Banyak orang menolak konsep alam semesta telah diciptakan karena hal itu menyiratkan adanya Pencipta.  (Bahkan, nama "Big Bang" itu dimaksudkan untuk mengejek gagasan tentang alam semesta yang diciptakan).  Tetapi bukti bahwa alam semesta memiliki awal telah menjadi begitu kuat sehingga hampir semua ilmuwan sudah menerimanya, setidaknya untuk saat ini (pandangan-pandangan ilmiah, yang walaupun dulunya dianggap sakral, sering diubah atau ditolak).


   Baca Ibrani 11:3.  Apakah yang dikatakan ayat itu kepada kita tentang Allah dan penciptaan alam semesta?


   Sebagaimana halnya dengan Kejadian 1:1, demikianlah Ibrani 11:3 penuh misteri dan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh pengetahuan kita saat ini.  Namun, ayat ini tampaknya mengatakan bahwa alam semesta tidak dibentuk dari materi yang sudah ada.  Alam semesta diciptakan oleh kuasa Firman Allah;  yakni, baik materi maupun energi menjadi ada karena kuasa Allah.

   Penciptaan dari yang tidak ada dikenal sebagai penciptaan ex nihilo.  Kita sering menghargai manusia dengan penciptaan berbagai hal, namun manusia tidak mampu menciptakan dari yang tidak ada.  Kita dapat mengubah bentuk dari materi yang sudah ada, tapi kita tidak punya kesanggupan untuk menciptakan dari yang tidak ada.  Hanya kekuatan supernatural (adikodrati) dari Tuhan yang bisa melakukan itu.  Inilah salah satu perbedaan yang paling dramatis antara Allah dan manusia dan mengingatkan kita bahwa keberadaan kita bergantung pada Sang Pencipta.
    Bahkan, kata kerja menciptakan dalam Kejadian 1:1 berasal dari akar kata Ibrani yang hanya digunakan dalam referensi untuk aktivitas penciptaan oleh Allah.  Hanya Allah, bukan manusia, yang bisa melakukan penciptaan seperti itu (lihat juga Rm. 4:17).

   Mengapa Pencipta yang adikodrati, yaitu Dia yang mengatasi dan melampaui ciptaan, merupakan satu-satunya penjelasan logis untuk Penciptaan?  Bawalah jawaban Anda ke kelas pada hari Sabat.



Senin   31 Desember 


LANGIT MENCERITAKAN


   "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;  hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.  Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar"  (Mzm. 19:2-4, lihat juga Rm. 1:19, 20).  Bagaimanakah anda mengalami kebenaran ayat-ayat ini? Bagaimanakah ilmu pengetahuan modern membantu kita untuk lebih menghargai kekuatan dan hikmat Allah sebagai Pencipta?

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Tidak semua dari alam semesta akan mampu mendukung kehidupan.  Bahkan, tampaknya alam semesta harus dirancang dengan baik agar ada kehidupan.  Pertama, bahan dasar dari semua materi--atom--harus cukup stabil agar objek material yang stabil dapat dibuat.  Stabilitas atom tergantung pada kekuatan yang menyatukan bagian-bagian atom.  Atom mengandung partikel-partikel yang dapat tarik-menarik maupun tolak-menolak.  Kekuatan tarikan dan tolakan harus benar-benar seimbang.  Jika gaya tarik-menarik terlalu kuat, hanya atom besar yang terbentuk, dan tidak akan ada hidrogen.  Tanpa hidrogen, tidak akan ada air, dan kehidupan.  Jika kekuatan tolak-menolak terlalu kuat, hanya atom kecil yang akan terbentuk, seperti hidrogen, dan tidak akan ada karbon atau oksigen.  Tanpa oksigen, tidak akan ada air dan kehidupan.  Sebagaimana yang kita tahu, karbon juga penting untuk semua bentuk kehidupan.

   Atom tidak hanya harus stabil, tetapi juga harus dapat berinteraksi satu sama lain untuk membentuk sejumlah besar senyawa kimia yang berbeda.  Harus ada keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang mengikat molekul-molekul dan energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul untuk memungkinkan terjadinya reaksi kimia di mana kehidupan bergantung.
   Keserasian yang tepat dari alam semesta kita bagi kehidupan telah mengagumkan para ilmuwan dan menyebabkan banyak dari mereka berkomentar bahwa alam semesta tampaknya dirancang oleh Makhluk cerdas.
    Dunia ini juga pasti telah dirancang dengan saksama agar ada kehidupan.  Keadaan suhu harus sesuai dengan kehidupan, maka, jarak dari matahari, kecepatan rotasi, dan komposisi atmosfer semua harus dalam keseimbangan yang tepat.  Rincian lain dari dunia harus dirancang dengan cermat.  Sesungguhnya, hikmat Allah kelihatan dari apa yang Dia ciptakan.


Selasa  1 Januari


KUASA FIRMAN-NYA


   Baca Yeremia 51:15, 16 dan Mazmur 33:6, 9.  Selain kebijaksanaan, apakah yang lainnya dari sifat Allah yang disebutkan dalam Penciptaan?  Bagaimanakah sifat ini dinyatakan dalam Penciptaan?  Yang lebih penting apakah implikasi dari kebenaran ini bagi kita?

____________________________________________________________________________________________________________

   Meskipun kita tidak bisa tahu persis bagaimana Tuhan menciptakan, kita diberitahu bahwa itu adalah melalui firman-Nya yang berkuasa.  Semua energi di segala bagian alam semesta berasal dalam Firman Allah.  Semua energi dalam segala bahan bakar kita datang dari kuasa Tuhan.  Semua gravitasi di seluruh alam semesta, setiap bintang dituntun pada lintasannya, dan setiap "blackhole"  (lubang hitam yaitu wilayah di angkasa yang memiliki gravitasi yang sangat kuat) berasal dari kuasa Allah.

   Barangkali jumlah energi terbesar berada di dalam atom itu sendiri.  Kita sangat terkesan dengan kekuatan senjata nuklir, di mana sejumlah kecil materi diubah menjadi sejumlah besar energi.  Namun, para ilmuwan mengatakan kepada kita bahwa semua materi mengandung sejumlah besar energi.  Jika sejumlah kecil materi dapat menghasilkan energi senjata nuklir yang sangant hebat, pertimbangkanlah jumlah energi yang tersimpan dalam semua materi di seluruh dunia!  Tetapi itu belum apa-apa bila dibandingkan dengan energi yang tersimpan dalam materi alam semesta.  Bayangkan betapa besar kuasa Allah yang digunakan untuk menciptakan alam semesta menjadi ada.
   Banyak ilmuwan percaya bahwa apa pun yang Tuhan bisa lakukan dalam penciptaan dibatasi oleh "hukum alam," namun ide ini bertentang dengan Alkitab.  Allah tidak dibatasi oleh hukum alam, melainkan Allah sendirilah yang telah menentukan hukum alam.  Kuasa Tuhan tidak selalu mengikuti pola yang kita sebut "hukum alam."
   Sebagai contoh, salah satu "hukum alam" mendasar adalah "Hukum Kekekalan Materi dan Energi."  Hukum ini menyatakan bahwa jumlah total materi dan energi di alam semesta tetap konstan.  Tetapi bagaimanakah mungkin alam semesta muncul dari ketiadaan jika hukum ini tidak dapat diganggu gugat? Firman Allah yang menciptakan tidak terikat oleh "hukum" ilmu pengetahuan.  Allah berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya dan bebas untuk melakukan kehendak-Nya.

   Renungkanlah (sedapat mungkin) ukuran alam semesta.  Pikirkan tentang kekuatan luar biasa yang diperlukan untuk menciptakannya.  Dan pikirkanlah bahwa Allah yang memiliki kuasa sehebat itu mengasihi kita, bahkan mati bagi kita.  Bagaimanakah Anda bisa belajar menggambarkan kenyamanan atau kesenangan dari kebenaran yang menakjubkan ini?



Rabu   2 Januari 


YESUS, PENCIPTA LANGIT DAN BUMI


   Baca Yohanes 1:1-3, 14;  Kolose 1:15, 16;  Ibrani 1:1,2.  Bagaimanakah para penulis Perjanjian Baru memperkenalkan Sang Pencipta?  Apakah implikasi dari jawaban itu?

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Yohanes menunjuk kepada Yesus sebagai Firman ("Logos") dan menyamakan-Nya dengan Allah.  Lebih khusus lagi, Yesus adalah Dia yang oleh-Nya segala sesuatu diciptakan.  Pada masa Yohanes, istilah logos biasa digunakan untuk menggambarkan prinsip kreativitas.  Para pembaca tulisan Yohanes akan akrab dengan konsep logos sebagai dasar penciptaan atau bahkan Pencipta.  Yohanes menerapkan konsep ini kepada Yesus, memperkenalkan Dia sebagai pencipta sejati.  Yesus, Sang Logos, yang menjelma dan tinggal di antara kita, tidak hanya ada pada mulanya, oleh Dialah alam semesta diciptakan.  Ini berarti bahwa kita bisa membaca Kejadian 1:1 seperti ini "Pada mulanya, Yesus menciptakan langit dan bumi."

   Perkataan Paulus dalam Kolose 1 seirama dengan perkataan Yohanes dalam memperkenalkan Pencipta yaitu Yesus Kristus.  Oleh-Nya, segala sesuatu diciptakan.  Paulus menambahkan dua sifat lain dari Yesus.  Pertama, Dia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan.  Dalam keadaan kita yang berdosa, kita tidak bisa melihat Allah Bapa, tetapi kita dapat melihat Yesus.  Jika kita ingin tahu seperti apakah Allah itu, kita bisa mempelajari kehidupan Yesus (Yoh. 14:9).  Kedua, Paulus menyebut Yesus "yang sulung" dari ciptaan (Kol. 1:15).  Dalam konteks ini, "anak sulung" tidak merujuk ke asal-usul tapi ke status.  Anak sulung adalah kepala keluarga dan pewaris harta.  Yesus adalah "anak sulung" dalam arti bahwa, sebagai Pencipta dan melalui Inkarnasi (Ia mengambil bagi diri-Nya kemanusiaan kita), Ia adalah kepala dari keluarga manusia.  Yesus bukan ciptaan, melainkan sejak kekekalan Dia adalah satu dengan Bapa.
   Ibrani 1:1,2 mengulangi hal yang sama seperti pada kitab Kolose.  Yesus menjadi pewaris segala sesuatu dan oleh Dialah dunia diciptakan.  Selain itu, Ia adalah perwakilan yang tepat dari sifat Bapa, cara lain untuk menyatakan bahwa Ia adalah gambar Allah.  

   Bagaimanakah Anda menanggapi jika ada orang yang bertanya, "Seperti apakah Tuhanmu itu?"  Kebenaran apakah yang Anda bisa diberikan sebagai jawaban?

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


Kamis   3 Januari


SANG PENCIPTA ADA DI ANTARA KITA


   Baca Yohanes 2:7-11;  6:8-13;  9:1-34.  Apakah yang diungkapkan ayat-ayat ini tentang kuasa penciptaan Allah?

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Tiap-tiap mukjizat tersebut memberi kita sekilas tentang kuasa Allah atas dunia materi yang Ia ciptakan sendiri.

   Pertama,  proses apakah yang diperlukan untuk mengubah air langsung menjadi anggur?  Tidak ada yang kita ketahui.  Memang, membutuhkan suatu tindakan di luar hukum alam, untuk melakukan apa yang Yesus lakukan di sini, setidaknya hukum alam seperti yang kita kenal sekarang.
   Dalam mukjizat ikan dan roti.  Yesus mulai dengan lima roti dan dua ikan kecil dan berakhir dengan jumlah yang cukup untuk memberi makan orang banyak dan sisanya 12 bakul.  Semua makanan itu terbuat dari atom dan molekul.  Pada akhirnya, terdapat lebih banyak atom dan molekul makanan daripada ketika Yesus mulai memberi makan orang banyak itu.  Dari manakah molekul-molekul tambahan itu datang, jika tidak oleh intervensi atau campur tangan adikodrati Allah?
   Selanjutnya, perubahan fisik apakah yang terjadi pada orang buta ketika ia disembuhkan?  Dia buta sejak lahir, dengan demikian, otaknya tidak pernah dirangsang untuk membentuk gambar dari pesan yang dikirim oleh mata melalui saraf optik.  Jadi, otaknya harus dirajut kembali agar dapat memproses informasi yang masuk, membentuk gambar, dan menafsirkan artinya.  Selanjutnya, ada sesuatu yang salah dengan mata itu sendiri.  Mungkin beberapa molekul fotoreseptor (indera penangkap sinar) salah diproduksi sebagai akibat dari mutasi pada DNA-nya.  Atau mungkin beberapa mutasi terjadi saat lahir pada gen yang mengendalikan perkembangan bagian-bagian mata---retina, saraf optik, lensa dan lain-lain.  Atau mungkin beberapa kerusakan mekanik terjadi yang menghalangi mata berfungsi dengan baik.
   Apa pun rincian kebutaan orang itu, kata-kata Yesus menyebabkan molekul terbentuk di tempat yang tepat, membentuk  reseptor fungsional, koneksi neuron, dan sel-sel otak sehingga cahaya yang masuk mata akan membentuk sebuah gambar, dan orang itu akan memiliki kemampuan untuk mengenali gambar-gambar yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

   Mukjizat itu indah saat terjadi, tetapi apakah bahayanya menggantung iman Anda pada mukjizat?  Lalu bergantung pada apakah seharusnya iman kita?



Jumat   4 Januari


PENDALAMAN:  "Karya penciptaan tidak pernah dapat dijelaskan oelh ilmu pengetahuan.  Ilmu pengetahuan apakah yang bisa menjelaskan misteri kehidupan?

   "Teori bahwa Allah tidak menciptakan materi ketika Ia menjadikan dunia ini adalah tanpa dasar.  Dalam pembentukan dunia kita, Allah tidak bergantung kepada materi yang sudah ada.  Sebaliknya, segala sesuatu, berwujud atau tidak berwujud, muncul di hadapan Tuhan Yahwe karena firman-Nya dan diciptakan sesuai tujuan-Nya sendiri.  Langit dan segala isinya, bumi dan segala sesuatu ada di dalamnya, bukan hanya pekerjaan tangan-Nya, tetapi juga menjadi ada oleh napas mulut-Nya."----Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 8, hlm. 258, 259.
   "Bagaimana Allah menyelesaikan pekerjaan penciptaan tidak pernah dinyatakan-Nya kepada manusia, ilmu pengetahuan manusia tidak akan mampu mengungkapkan rahasia-rahasia Yang Mahatinggi.  Kuasa-Nya untuk mencipta tak terpahami sama seperti adanya Dia."----Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 123.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:

1  Diskusikan di kelas jawaban Anda untuk pertanyaan   
    terakhir hari Minggu.

2  Ilmu pengetahuan berbicara tentang apa yang mereka sebut 

  "kebetulan antropik" (dari kata Yunani untuk anthropos yang    
   artinya "manusia" keseimbangan yang sangat tepat dari  
   kekuatan-kekuatan di alam yang memungkinkan adanya 
   kehidupan manusia.  Namun perhatikan, ada bias terungkap  
   dalam kata kebetulan.  Jika Anda tidak percaya pada Allah, 
   Anda harus mengaitkan keseimbangan yang ajaib ini kepada 
   kebetulan saja.  Mengapa keyakinan bahwa keseimbangan ini 
  adalah hasil karya Allah Pencipta merupakan penjelasan yang 
  lebih masuk akal daripada hanya menyebutnya "kebetulan?"

3  Pikirkanlah kasih Sang Pencipta saat Dia membentuk Adam 

   dan Hawa dan memberi mereka sebuah rumah taman yang 
   indah, padahal Ia mengetahui bahwa Ia sendiri akan 
   menderita dan mati di Kalvari di tangan manusia yang Dia 
   ciptakan.  Apakah yang kita pelajari tentang kasih Allah dari 
   keputusan yang dibuat-Nya untuk tetap meneruskan 
   penciptaan?

4  Bagaimanakah teori "Bing Bang" dibandingkan dengan 

    ungkapan penciptaan dalam Kejadian 1:1?  Mungkinkah 
   "Bing Bang" menjadi penjelasan tentang cara di mana alam 
    semesta muncul karena Firman Allah?  Apakah persoalan 
    atau masalah yang Anda lihat dalam ide ini?  Mengapa 
    berbahaya menghubungkan teologi kita kepada setiap teori  
    ilmiah, terutama karena ilmu pengetahuan seringkali  
    berubah?