Pelajaran 11 *9-12 Maret 2013

Sabat: Karunia dari Eden


SABAT PETANG

BACA UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kej. 2:1-3; Ibr. 4:3, 4; Ul. 5:12-15; Yeh. 20:12; Mrk. 2:27, 28; 2 Pet. 3:3-7.

AYAT HAFALAN: "Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat" (Matius 12:8).

Pada akhir hari keenam, penciptaan telah selesai (Kej. 2:1, 2).  Dunia telah dibentuk menjadi tempat tinggal, dan sudah penuh dengan makhluk hidup.  Adam dan Hawa telah diciptakan menurut gambar Allah dan telah diberikan taman, yang indah dan lengkap sebagai tempat tinggal mereka.  Mereka telah membentuk pernikahan yang pertama dan mendirikan rumah tangga pertama. Allah puas dengan apa yang telah dibuat-Nya.  Namun ada sesuatu yang lain, yang telah ditambahkan kepada Firdaus ini: Sabat hari ketujuh (lihat Kej. 2:1-3).
   Kejadian 2 membantah anggapan umum bahwa hari ketujuh adalah "Sabat Yahudi."  Mengapa? Karena Allah "memberkati hari ketujuh dan menguduskannya" sejak di Eden, sebelum kejatuhan dan tentunya sebelum Yahudi ada.
   Tambahan pula, hari Sabat adalah peringatan bagi penciptaan seluruh umat manusia (bukan hanya orang Yahudi), dan dengan demikian, semua umat manusia harus menikmati berkat-berkat hari Sabat.
   Pekan ini kita akan membahas ajaran Alkitab tentang hal ini, karunia lain dari Eden.

* Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat. 16 Maret.


Minggu   10 Maret

PENCIPTAAN DAN SABAT HARI KETUJUH

   Dalam Keluaran 20:8-11, perintah keempat merujuk langsung pada minggu atau pekan penciptaan.  Hal ini penting, karena itu menunjuk kembali ke Eden itu sendiri, kepada suatu dunia tanpa dosa, dunia yang sempurna yang berasal dari Sang Pencipta.  "Hari Sabat tidak ditampilkan sebagai suatu lembaga yang baru tetapi sebagai sesuatu yang telah dimulaikan waktu penciptaan bumi ini. Itu harus diingat dan dipelihara sebagai satu peringatan dari pekerjaan Khalik."----Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 359, 360.

   Baca Kejadian 2:1-3.  Bagaimanakah Sabat hari ketujuh terkait langsung dengan penciptaan itu sendiri?  Bagaimanakah ayat-ayat ini membantu untuk memperkuat gagasan bahwa Tuhan memang menciptakan dunia kita dalam enam hari, yang bertentangan dengan masa yang sangat lama seperti yang dirumuskan oleh teori evolusi teistik?

   Dalam tiga ayat tersebut, perlu dicatat bahwa lima kali referensi dibuat untuk hari ketujuh; tiga dari lima secara khsusus menyebut "hari ketujuh" dan dua kali hari itu disebut dengan kata ganti "itu."  Dalam ayat-ayat ini, kita tidak dibiarkan dengan keraguan tentang hari itu atau mengacu kepada apa itu secara khusus, dan itu adalah enam hari penciptaan yang mendahului hari ketujuh.

   Baca Ibrani 4:3, 4.  Kepada peristiwa apakah penulis Ibrani mengarahkan pembahasannya tentang perhentian, dan mengapa ini penting?

   Ini adalah referensi Perjanjian Baru yang jelas kepada cerita penciptaan di buk Kejadian, dan menyediakan bukti tambahan untuk kebenaran sejarah penciptaan dalam enam hari, diikuti dengan hari perhentian.
    Banyak orang dewasa ini menolak gagasan bahwa penciptaan terjadi dalam enam hari.  Mereka menuntut bukti ilmiah bahwa catatan itu benar.  Tapi ilmu pengetahuan itu sendiri datang denga n banyak kemungkinan, ketidakpastian, dan praduga.  Lagi pula, bagaimana mungkin penciptaan enam hari harfiah dibuktikan?

   Allah "tidak menyingkirkan kemungkinan menjadi ragu-ragu, iman harus bertengger di atas bukti, bukan demonstrasi; mereka yang berharap akan ragu-ragu memiliki kesempatan jadi ragu-ragu, tetapi mereka yang ingin mengetahui kebenaran memperoleh dasar yang teguh untuk percaya."---Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 156.  Apakah alasan yang Anda miliki untuk iman? Mengapa hal itu mengalahkan semua alasan untuk ragu?


Senin  11 Maret

MAKNA LUAR BIASA DARI PERHENTIAN SABAT

   Baca Ulangan 5:12-15.  Bagaimanakah penekanan perintah Sabat  disini berbeda dari Keluaran 20:8-11?

   Di sini Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka harus memelihara Sabat, dan ia menyatakan bahwa mereka harus melakukan ini karena Allah telah melepaskan mereka dari Mesir.  Ayat-ayat ini tidak mengatakan apa-apa tentang enam hari penciptaan atau Sabat sebagai perhentian Allah.  Sebaliknya, penekanan di sini adalah pada keselamatan, pada pembebasan, pada penebusan, dalam hal ini penebusan dari Mesir, simbol penebusan sejati yang kita miliki dalam Yesus (lihat 1 Kor. 10:1-3).
   Dengan kata lain, tidak ada pertentangan antara ayat-ayat itu, tidak ada alasan untuk mencoba menggunakan satu ayat untuk menolak kebenaran dari ayat lain.  Musa menunjukkan  bahwa mereka adalah milik Tuhan, pertama oleh penciptaan, dan kemudian oleh penebusan.

   Baca Yehezkiel 20:12 dan Keluaran 31:13.  Apakah alasan lain untuk merayakan hari Sabat?

   Ayat-ayat yang menyebutkan pengudusan mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang bisa membuat kita kudus.  Hanya Sang Pencipta dapat membuat hati yang baru dalam diri kita.
   Kemudian, pikirkanlah tiga alasan yang diberikan untuk perayaan Sabat dan bagaimana alasan-alasan itu saling berhubungan.  Kita memelihara hari Sabat pada hari ketujuh sebagai pengakuan atas fakta bahwa Allah menciptakan dalam enam hari dan berhenti pada hari ketujuh.  Kita juga memelihara Sabat pada hari ketujuh karena Allahlah yang menebus kita, menyelamatkan kita di dalam Kristus.  Dan juga Dialah yang menguduskan kita, yang juga hanya datang dari daya cipta Allah (lihat Mzm. 51:10; 2 Kor. 5:17).
   Oleh karena itu, teori-teori yang menyangkal penciptaan enam hari cenderung mengurangi kasih karunia Tuhan dan memperbesar nilai usaha kita sendiri menjadi cukup baik untuk diselamatkan. Kisah penciptaan mengingatkan kita akan ketergantungan kita sepenuhnya pada kasih karunia dan pengorbanan penebusan Kristus yang menggantikan kita.

   Tetaplah pada kenyataan bahwa kita bergantung pada Allah untuk penebusan kita sebagaimana juga untuk keberadaan (karena, berapa banyakkah yang dikatakan Anda miliki dalam kelahiran Anda?).  Bagaimanakah hari Sabat dapat membantu kita untuk lebih memahami kebutuhan mutlak kita akan rahmat Allah atas segala sesuatu dalam hidup kita? Bagaimanakah seharusnya pengetahuan ini mempengaruhi cara hidup kita?


Selasa  12 Maret

YESUS DAN SABAT

   Baca Markus 2:27, 28.  Apakah kebenaran penting tentang hari Sabat yang Yesus ungkapkan di sini?  Bagaimanakah kita bisa mengambil prinsip ini dan menerapkannya pada pengalaman Sabat kita?
____________________________________________________________________________________________________________

   Yesus dan murid-murid-Nya baru saja berjalan melalui ladang gandum, dan murid-murid yang lapar, telah memilih beberapa butir gandum dan memakannya.  Tindakan memilih gandum sementara seseorang sedang melewati ladang bukanlah suatu masalah, karena aturan masyarakat mengizinkan hal ini.  Makanan adalah kebutuhan, dan bisa diterima bagi para murid untuk meringankan rasa lapar mereka dengan makan apa yang mereka temukan saat mereka berjalan.  Masalahnya adalah bahwa para pemimpin agama menganggap peraturan perayaan Sabat yang mereka buat sendiri itu lebih penting daripada kebutuhan manusia.  Ini adalah pokok pertentangan terus-menerus antara Kristus dan orang Farisi.  Jawaban Yesus menunjukkan bahwa prioritas mereka itu salah.  Hari Sabat harus menjadi hari berkat bagi manusia, tidak digunakan sebagai alasan untuk memperpanjang penderitaan.

   Apakah kegiatan lain yang dilakukan Yesus pada hari Sabat, tidak peduli dengan kontroversi yang ditimbulkannya? Lihat Mat. 12:9-13; Luk. 13:10-17; Yoh. 5:1-17.
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Dalam semua kontroversi Sabat yang dicatat dalam Injil tidak pernah muncul soal keabsahan hari Sabat.  Sebaliknya, masalahnya adalah bagaimana seharusnya hari ketujuh dipelihara, bukan apakah itu harus dihapuskan atau digantikan oleh sesuatu yang lain.
   Teladan Yesus tidak hanya menunjukkan bahwa Sabat tetap sesuatu yang harus ditaati tetapi juga menunjukkan kepada kita bagaimana hari Sabat seharusnya dipelihara.  Dan satu hal yang dapat kita lihat dengan jelas dari teladan-Nya adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan pada hari Sabat untuk membantu meringankan penderitaan manusia tidaklah melanggar hari Sabat.  Sebaliknya, teladan-Nya menunjukkan bahwa berbuat baik bagi orang lain adalah cara yang tepat untuk menguduskan Sabat.

   Dalam cara apakah pemeliharaan Anda akan hari Sabat lebih mencerminkan prinsip yang kelihatan dalam teladan Yesus untuk kita?


Rabu  13 Maret

SABAT DAN HARI-HARI TERAKHIR

   Baca 2 Petrus 3:3-7.  Bandingkan gambaran para pengejek hari terakhir (zaman akhir) dengan masyarakat kita sekarang ini.  Apakah yang disangkal oleh para pengejek, dan mengapa?
____________________________________________________________________________________________________________

   Para pengejek mengklaim bahwa alam berlangsung terus tanpa gangguan, suatu klaim yang dikenal di kalangan ilmuwan sebagai "penganut paham uniformitas" atau keseragaman.  Ini sama dengan menyangkal terjadinya mukjizat.  Klaim ini kemudian digunakan untuk menyangkal bahwa Tuhan akan datang seperti yang Ia janjikan.
   Meskipun demikian, perhatikan bagaimana Petrus menghubungkan penolakan mereka terhadap kedatangan Kristus yang kedua kali dengan penolakan mereka terhadap kisah penciptaan (ditambah air bah, juga).  Penolakan terhadap yang satu menuntunkepada penolakan terhadap yang lain!

   Baca Wahyu 14:6, 7.  Di tengah keraguan dan bantahan dari para pengejek, pekabaran apakah yang akan dikabarkan dengan kuasa surgawi?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Para pengejek salah.  Penghakiman akan datang, dan kita dipanggil untuk menyembah Dia yang "menciptakan langit dan bumi, laut" dan yang lainnya.  Ini adalah bahasa penciptaan.  Ayat itu menyinggung Keluaran 20:11 dan menunjukkan pentingnya penciptaan dan Sabat di akhir zaman.  Sebagaimana hari Sabat melambangkan kisah Alkitab tentang penciptaan dan penebusan, demikian juga penolakan terhadap kisah penciptaan menyebabkan penolakan terhadap Sabat hari ketujuh dan mendirikan pengganti buatan manusia.  Akibatnya, ditunjukkan dalam Wahyu 14:8-10, adalah perzinaan rohani dan pemisahan dari Allah.
   Allah memanggil umat manusia untuk menyembah Dia sebagai Pencipta, dan kita tidak akan menemukan dalam Alkitab sesuatu yang menunjuk sepenuhnya kepada-Nya sebagai Pencipta seperti halnya Sabat hari ketujuh.  Maka tidak heran, kita melihat hari Sabat, tanda asli dari Allah sebagai Pencipta menjadi sangat penting di hari-hari terakhir.

   Pikirkan dengan saksama: bagaimanakah penolakan terhadap penciptaan enam hari harfiah melemahkan pentingnya Sabat hari ketujuh?  Dan jika pemahaman kita tentang Sabat hari ketujuh menjadi lemah, mengapa menaatinya ketika penganiayaan datang?


Kamis  14 Maret

SEBUAH MAZMUR UNTUK HARI SABAT

   Baca Mazmur 92.  Apakah yang dikatakan mazmur ini kepada kita, setidaknya sebagian, tentang seperti apakah seharusnya pengalaman memelihara Sabat itu?  Mengapa, ketika berpikir tentang Tuhan, kita harus mengungkapkan jenis sukacita yang dinyatakan dalam mazmur ini?
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Pemazmur jelas mengenal Tuhan, tahu seperti apa Tuhan itu, tahu apa yang Tuhan telah lakukan, dan tahu apa yang Tuhan akan lakukan suatu hari nanti.  Dan untuk alasan-alasan inilah ia mengekspresikan sukacita seperti yang dilakukan.
   Lihat juga pada tema-tema yang dinyatakan dalam pasal ini, suatu "mazmur untuk hari Sabat."
   Pertama dan terpenting, ada pujian dan rasa syukur kepada Tuhan untuk kasih kebaikan dan kesetiaan-Nya.  Ditambah pula, setiap "mazmur untuk hari  Sabat," tentu saja, akan mencakup pengakuan terhadap Allah sebagai Pencipta, yangkita lihat di sini, juga.
   Demikian pula, lihatlah tema penghakiman di sini.  Dalam Alkitab, penghakiman Allah bukan hanya terhadap orang fasik, tetapi juga demi kepentingan orang benar  (lihat Dan. 7:20-28).  Kedua aspek penghakiman ini juga diungkapkan di dalam mazmur ini.  Bahkan jika kita tidak melihat janji-janji ini terpenuhi sekarang, kita memiliki janji bahwa penghakiman ini pada akhirnya akan datang pada akhir zaman, ketika Allah menciptakan segala sesuatu menjadi baru (Why. 21:5).
   Jika kita tidak mendapatkan apa-apa lagi dari mazmur ini, kita harus melihat bahwa Sabat, bagaimanapun sucinya, adalah waktu untuk bersukacita dalam Tuhan, bersukacita di dalam Dia dalam semua yang Dia telah lakukan bagi kita dan yang telah Dia janjikan.  Keseluruhan nada dari mazmur adalah tentang pujian, sukacita, dan kebahagiaan, bukan karena sesuatu yang telah pemazmur lakukan tetapi hanya karena semua yang Tuhan telah lakukan dan janjikan.
   Sungguh suatu karunia yang laur biasa:  sepertujuh dari kehidupan kita dipisahkan setiap pekan untuk beristirahat dan untuk dapat terbebas dari kesibukan dan stres yang biasanya ada---untuk bersukacita dalam pekerjaan Tuhan bagi kita.

   Bagaimanakah Anda bisa belajar untuk bersukacita di hari Sabat seperti halnya pemazmur di dalam mazmur ini?  Jika Anda tidak memiliki pengalaman itu, mengapa tidak?


Jumat  15 Maret

PENDALAMAN: "Tuhan telah menciptakan manusia di dalam peta-Nya sendiri.  Di dalam hal ini tidak ada rahasia yang tersembunyi.  Tidak ada dasar bagi pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu bertumbuh perlahan-lahan dari bentuk kehidupan binatang atau tumbuh-tumbuhan yang lebih rendah.  Pengajaran seperti itu merendahkan pekerjaan Khalik Yang Agung menjadi setaraf dengan pemikiran manusia yang picik dan bersifat duniawi.  Manusia begitu nekad untuk menyisihkan Allah dari pemerintahan-Nya atas alam semesta sehingga mereka menghinakan dirinya dan menyangkal asalnya yang mulia itu.  Ia yang menetapkan bintang-bintang di tempat yang tinggi dan dengan keahlian yang sempurna menjadikan bunga-bunga di padang, yang memenuhi langit dan bumi dengan keajaiban kuasan-Nya, bilamana Ia hendak memahkotai pekerjaan-Nya yang mulia, untuk menetapkan seseorang sebagai pemerintah bumi yang indah itu, tidak lupa untuk menciptakan suatu makhluk yang sepadan dengan tangan yang telah memberikan hidup kepadanya.  Silsilah umat manusia sebagaimana dinyatakan oleh ilham, berasal bukan dari perkembangan kuman-kuman, kerang dan bintang berkaki empat, tetapi dari Khaliknya yang agung."----Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld 1, hlm. 36.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1  Mengapa hubungan antara Sabat dan Penciptaan begitu penting pada hari-hari terakhir ini?  Bagaimanakah kebenaran ini dinyatakan dalam Wahyu 14:6, 7?  Lihat kembali pertanyaan di akhir pelajaran hari Rabu sewaktu Anda membahas pertanyaan di atas.
2  Kira-kira pada waktu yang sama ketika Charles Darwin mulai mempromosikan teori evolusi, Allah membangkitkan sebuah gereja yang menjunjung tinggi Sabat hari ketujuh sebagai keyakinan khas.  Lebih daripada itu, Allah membangkitkan gereja tersebut untuk mengabarkan pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14, yang menyerukan kepada kita secara khusus untuk menyembah Dia yang menciptakan langit dan bumi.  Lalu, apakah yang bisa lebih tragis, atau kejatuhan yang lebih dalam dari iman, lebih daripada mereka yang mengaku menjadi anggota gereja tersebut tetapi mendukung evolusi?
3  Dalam beberapa tahun terakhir, ilmu pengetahuan telah mengungkapkan kerumitan dalam kehidupan yang mengejutkan.  Charles Darwin tidak memiliki petunjuk apa pun tentang betapa rumitnya apa yang disebut sel "sederhana" itu.  Kita tahu sekarang bahwa sel yang paling "sederhana" pun leibh rumit dan lebih ruwet daripada yang mungkin perha Darwin bayangkan.
4  Lihatlah ironi di sini:  Banyak ilmuwan percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan saja.  Namun, semakin banyak kerumitan yang ilmu pengetahuan temuakan dalam kehidupan, semakin kecil kemungkinan bahwa itu terjadi secara kebetulan.  Artinya, semakin banyak ilmu pengetahuan mengungkapkan tentang kompleksitas kehidupan, semakin kecil  kemungkinan benar bagi teori yang terkenal tentang asal-usul kehidupan yaitu evolusi ateistik. Diskusikan.