Pelajaran 1 *30 Maret - 5 April

Perzinaan Rohani (Hosea)



SABAT PETANG

BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Hos. 1:1-3; Yeh. 4:1-6; Hos. 2:12-18; 4:1-3; Yak. 5:1-7; Wah. 14:6-12.

AYAT HAFALAN : Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di bumi, dan akan menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku engkau! Dan ia akan berkata: Allahku!" Hosea 2:22.

Pokok Pikiran: Walaupun berada di antara perzinaan rohani dan hukuman Ilahi, kasih Allah kepada umat-Nya tidak pernah goyah.

Nabi Hosea melayani pada akhir masa kemakmuran dalam sejarah Israel, sesaat sebelum keruntuhan bangsa Asyur pada tahun 722 S. M.  Pada masa itu, umat pilihan Allah tidak lagi beribadah kepada Allah saja tetapi juga melayani Baal, Dewa Kanaan.
   Berada pada awal Nabi-nabi Kecil, buku Hosea ditujukan pada pertanyaan dari pernyataan nubutan selama masa kemurtadan: Apakah Allah masih mengasihi Israel, meskipun telah bersundal? Apakah Dia masih memiliki rencana untuk mereka meskipun dosa-dosa mereka dan penghukuman yang akan datang?
   Cerita pribadi Hosea dan nubuatan adalah ikatan yang tidak dapat dipisahkan dalam bukunya.  Sama seperti seorang nabi yang mengampuni istrinya yang tidak setia dan mau menerima dia kembali, Allah ingin melakukan hal yang sama kepada umat-Nya.
   Apakah yang dapat kita pelajari dari pengalaman Hosea dan cara Allah memperlakukan ketidakpatuhan Israel?

*Pelajari Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 6 April.


MINGGU  31 MARET

PERINTAH YANG ANEH

   "Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."  Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki (Hos. 1:2, 3, NIV).

   Selama beberapa abad, pelajar Alkitab memperdebatkan dasar dari perintah ini, mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah Gomer adalah seorang pelacur atau hanya seorang istri yang tidak setia? Apakah dia tidak bermoral sebelum menikah dengan Hosea, atau apakah dia menjadi tidak setia setelah menikah?
   Kita tidak tahu kepastiannya.  Satu hal, bagaimanapun juga: Ketika Allah berbicara kepada Hosea dan melalui dia, Dia ingin mengalihkan perhatian umat-Nya dari kisah Hosea kepada kisah cinta Allah kepada Israel.  Karena Gomer adalah bangsa Israel, kisah dari pernikahannya dengan Nabi berpadu dengan cerita perjanjian Allah dengan umat-Nya.
   Ada beberapa hal sama antara kisah Hosea dan pengalaman Allah dengan umat-Nya.  Pada ukuran manusia, Gomer berzina terhadap Hosea; pada ukuran rohani, Israel tidak setia kepada Allah.  Sama seperti perzinaan Gomer menyakiti hati suaminya, jadi penyembahan berhala bangsa Israel sangat mendukakan hati Allah.  Hosea dipanggil untuk menanggung patah hati dan pernikahan yang hancur.  Dia harus menderita kemarahan dan rasa malu.  Namun, semakin dia mengalami ketidaksetiaan Gomer, semakin dalam dia memahami kepedihan dan kekecewaan Allah dengan Israel.

   Allah sering meminta Nabi-nabi yang lain untuk melakukan sesuatu diluar berkhotbah.  Bacalah ayat-ayat berikut ini dan jelaskan bagaimana tindakan nabi-nabi menggambarkan hubungan Allah dengan Umat-Nya.  (Yes. 20:1-6; Yer. 27:1-7; Yeh. 4:1-6).
____________________________________________________________________________________________________________

   Kesaksian seperti apakah bagi Tuhan, bukan hanya dengan kata-katamu, tetapi juga tindakanmu? Apakah dalam hidupmu yang menyatakan bahwa kamu adalah orang baik tetapi adalah pengikut Kristus.


SENIN  1 APRIL

PERZINAAN ROHANI

   Ketika istri Hosea, Gomer, berzina, dia menderita pengkhianatan, penghinaan, dan rasa malu.  Kepada teman dan tetangganya yang melihat  penderitaannya, Hosea menyampaikan pesan Ilahi melalui kata-kata dan tindakan: Israel, Istri Allah, sama juga seperti Gomer.  Umat pilihan yang telah melakukan perzinaaan rohani.
   Nabi Yeremia memperbandingkan ketidaksetiaan umat Allah dengan "pelacuran" yang hidup dengan banyak kekasih, walaupun Allah telah mempersiapkan semuanya untuk mereka (Yer. 3:1, NIV).  Dalam cara yang sama, Nabi Yehezkiel menyebut penyembahan berhala Israel "istri yang berzina" yang telah berpisah dengan suami yang benar (Yeh. 16:32, NKJV).  Untuk alasan ini, penyembahan berhala dalam Alkitab digambarkan sebagai perzinaan rohani.

   Bacalah Hosea 2:8-13.  Peringatan apakah yang diberikan di sini?  Dalam cara apakah kita, sebagai anggota GMAHK, dalam keadaan bahaya jika melakukan hal yang sama?

   Ungkapan "gandum, anggur dan minyak baru" juga digunakan dalam buku Ulangan (Ul. 7:12-14) untuk menggambarkan hasil utama Bangsa Israel yang dinikmati dalam kelimpahan sesuai dengan janji Allah yang diberikan melalui Musa.  Pada zaman Hosea, mereka sangat tidak bersyukur kepada Allah, mereka terbungkus dengan dunia di sekitar mereka, di mana mereka telah memberikan pemberian mereka yang sebenarnya  diberikan Allah kepada mereka, diberikan kepada berhala.  Apakah peringatan ini kepada kita di mana pemberian yang diberikan harus digunakan dalam pelayanan kepada Tuhan, dan bukan dengan cara yang tidak pernah dimaksudkan untuk itu (Mat. 6:24).
   "Bagaimanakah Allah memandang ketidakbersyukuran kita dan kurangnya menghargai berkat-berkat-Nya? Ketika kita melihat satu kelalaian atau salah menggunakan talenta kita, hati dan tangan kita tertutup terhadap-Nya.  Tetapi mereka yang menerima karunia dari Allah, hari demi hari, dan tahun demi tahun, salah menggunakan berkatnya dan mengabaikan jiwa yang mana untuk mereka Kristus mati.  Harta yang dia pinjamkan kepada mereka untuk menopang urusan dan membangun kerajaannya diinvestasikan pada rumah dan tanah, dihamburkan dengan kesombongan dna mementingkan diri, dan Pemberi dilupakan."---Ellen G. White, Advent Review and Sabbath Herald, 7 Desember 1886

   Pikirkanlah tentang betapa mudahnya untuk mengambil karunia yang Allah berikan kepadamu dan menggunakannya semaunya, atau bahkan dengan cara penyembahan berhala.  Cara-cara sederhana apakah untuk mencegah dosa ini dalam hidup kita.


SELASA  2 APRIL

JANJI PEMULIHAN

   Bacalah Hosea 2, apakah pesan mendasar Allah kepada umat-Nya disini?  Bagaimanakah Injil dinyatakan dalam pasal ini?
____________________________________________________________________________________________________________

   Pesan Hosea menghadirkan kebenaran kasih setia Allah yang sangat besar kepada orang-orang yang tidak layak menerima.  Hosea 2 berisikan khotbah Allah yang panjang tentang kemurtadan Israel, yang kemudian dibandingkan  dengan kasih Allah yang tiada batas kepada umat-Nya.  Setelah penghukuman, suami akan memimpin istrinya berjalan di padang belantara, di mana mereka akan menikah kembali.
   Jadi, pasal ini diakhiri dengan lukisan dari masa yang akan datang pada saat penghakiman ketika Allah merayu bangsa Israel untuk mengasihi-Nya sebagaimana sebelumnya (Hos. 2:12-15).  Hewan liar tidak akan lagi menelan pohon anggur dan ara, tetapi mencari pasangan dalam perjanjian yang baru (Hos. 2:18).  Dan lagi, semua anak-anak akan mendapatkan nama baru, menyatakan kembali kemauan Allah untuk menyembuhkan dan mengampuni pelanggaran masa lalu umat-Nya.

   Allah menawarkan dengan cuma-cuma untuk mengampuni dosa kita.  Berapa besarkah harga dari pengampunan itu?  Apakah harga pribadi dari pelajaran ini kepada Hosea?  Hos. 3:1, 2.
____________________________________________________________________________________________________________

   Bertumbuh sebagai seorang laki-laki di Israel, Hosea terlahir untuk menikmati status dalam kelompok nabi-nabi.  Tetapi keistimewaan ini didapat dengan tanggung jawab yang besar.  Seorang laki-laki pada zaman Israel kuno harus membuat usaha yang sangat besar untuk mengampuni dan menerima kembali istri yang tidak setia, belum lagi menerima anak-anak orang lain sebagi anaknya sendiri.  Berdiri bersama istri dan anak-anaknay dan, hingga, menerima penolakan masyarakat adalah satu pengalaman yang sangat sukar dalam hidup.
   Hosea, bagaimanapun juga, "membeli" dia kembali.  Allah, dalam hal ini, melakukan hal yang sama kepada umat manusia, tetapi dengan harga yang mahal yaitu kematian Yesus di salib.  Hanya dengan memandang kepada salib, kemudian, kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan harga yang Allah harus bayar untuk membeli kita kembali dari kehancuran yang telah diakibatkan oleh dosa.


RABU  3 APRIL

KASUS TERHADAP ISRAEL

   Hosea 4:1-3 menghadirkan Allah sebagai seorang yang membawa tuntutan atau sengketa terhadap bangsa Israel.  Bangsa pilihan berdosa di hadapan Allahnya karena mereka gagal untuk hidup sesuai dengan perjanjian.  Kebenaran, rahmat, dan pengetahuan akan Allah seharusnya menjadi ukuran dari hubungan Israel dengan Allah.  Menurut Hosea 2:18-20, itu adalah pemberian yang Allah limpahkan kepada umat-Nya pada sat pembaruan perjanjian itu.
   Oleh karena dosa, kehidupan Israel adalah tanpa kasih karunia ini.  Kejahatan yang didaftarkan oleh Hosea telah membawa bangsa ini ke jurang kehancuran.  Pemimpin agama, imam dan nabi, berbagi tanggung jawab dalam kemerosotan kehidupan bangsa Israel dan bertanggung jawab untuk itu.  Mereka adalah tanggung jawab yang sangat besar.  Jika mereka tidak menghadapi pelecehan-pelecehan ini dan tidak mengutuk perlakukan yang tidak adil, mereka sendiri akan dikutuk oleh Allah.
   Pada Perjanjian Lama, penyembahan berhala dianggap sebagai dosa yang paling serius karena itu menyangkal peranan Tuhan Allah di dalam kehidupan bangsa itu dan mereka secara pribadi.  Oleh karena musim kemarau, hujan adalah masalah hidup dan mati.  Bangsa Israel percaya bahwa berkat untuk mereka, seperti hujan, adalah berasal dari Baal.  Jadi, mereka membangun kuil bagi allah asing dan mulai mencampurkan hal yang tidak bermoral dengan ibadah.
   Pada saat yang sama, ketidakadilan sosial merajalela.  Kelompok orang kaya mengeksploitasi petani supaya dapat membayar upeti kepada bangsa Asyur.  Banyak orang yang terpaksa menipu dan berbuat curang (Hos. 12:7, 8).  Periode sebelumnya yang damai dan makmur mengakibatkan kekacauan politik dan sosial.  Bangsa itu berada pada jurang kekacauan total.
   "Orang kaya yang malang, mengaku melayani Allah, adalah oleh karena kasihan.  Sementara mereka mengakui Allah, dalam tindakan mereka menyangkal-Nya.  Betapa gelapnya kegelapan itu.  Mereka mengakui memiliki iman dalam kebenaran, tetapi pekerjaan mereka tidak sesuai dengan pengakuan mereka.  Cinta kepada kekayaan membuat orang mementingkan diri, suka menuntut dan sombong.  Kekayaan adalah kuasa; kasih akan hal tersebut sering sekali merusak akhlak dan melumpuhkan semua keagungan dan kesalehan dalam diri manusia."---Ellen G. White, Testimonies for the Church, Jld. 2, hlm. 682.

   Bacalah Yak. 5:1-7.  Bagaimanakah kata-kata ini sesuai dengan kebenaran masa kini seperti yang dinyatakan dalam pekabaran tiga malaikat, Wah. 14:6-12?  Bagaimanapun keadaan keuangan kita, bagaimanakah kita dapat melindungi diri kita dari bahaya yang disebabkan uang bagi pengikut Kristus?


KAMIS  4 APRIL

PANGGILAN UNTUK BERTOBAT

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh. 17:3).

   Nama Hosea dalam bahasa Ibrani berarti "Tuhan menyelamatkan", dan berhubungan dengan Yosua, Yesaya dan bahkan Yesus.  Nabi memanggil bangsa itu untuk menolak dosa dan mencari perlindungan di dalam Tuhan Allah karena Dialah Pencipta dan Penebus.  Tujuan dari penghakiman adalah mengingatkan orang berdosa bahwa hidup dan kekuatan mereka berasal dari seseorang yang untuk-Nya mereka harus kembali.  Jadi, walaupun berada di antara peringatan dan pernyataan penghakiman, buku Hosea juga menghadirkan baik  tema pertobatan manusia dan pengampunan Ilahi.
   Nabi mendesak bangsa itu, yang telah binasa di dalam dosa "oleh karena kurang pengetahuan" (Hos. 4:6), menekan untuk mengenal Allah dengan sesungguhnya dan hidup selaras dengan prinsip Allah yang kekal.  Itu adalah orang-orang yang kurang pengetahuan, pengetahuan akan Allah, yang menuntun mereka kepada pemberontakan dan akhirnya mengakibatkan penghakiman.
   Sebenarnya, melalui iman dan penurutan mereka akan mengenal Tuhan.  Pengetahuan ini bisa juga membuat dekat dan intim.  Itulah persisnya mengapa, berulangkali dan selalu, pernikahan adalah lambang dari jenis hubungan yang Allah inginkan dengan kita.
   Itulah sebabnya mengapa kehidupan Kristen yang terutama adalah hubungan dengan Allah yang hidup.  Itulah sebabnya mengapa Tuhan memanggil manusia untuk mengenal Dia dan mengikuti kehendak-Nya dalam kehidupan mereka.
   Masalah dosa membawa perpisahan yang menakutkan antara Allah dan manusia.  Tetapi, melalui kematian Kristus di salib, jalan telah dibuat sehingga kita semua dapat berjalan bersama dengan Tuhan.  Kita dapat, memang demikian, mengenal dia secara pribadi.

   Apakah perbedaan antara mengenal pengetahuan kita tentang Allah dengan mengenal Allah?  Bagaimanakah perbedaan ini terpancar dalam kehidupan kita setiap hari?  Jika seseorang bertanya kepadamu, bagaimanakah saya bisa mengenal Allah, apakah jawabanmu?  Apakah yang ayat-ayat berikut ini ajarkan tentang pentingnya "mengenal Tuhan?"

Kel. 33:12, 13__________________________________________
Yes. 9:23, 24___________________________________________
Dan. 11:32_____________________________________________
1 Yoh. 2:4_____________________________________________


JUMAT  5 APRIL

   Pendalaman: Sementara waktu telah berlalu, Hosea menyadari bahwa nasibnya sebagai nabi kecil untuk kesedihan Ilahi, bahwa kesedihannya adalah pantulan dari kesedihan Allah.  Dalam kesedihan bersama Allah sebagai tindakan simpati dengan kesedihan Ilahi, sang Nabi mungkin melihat arti dari pernikahan yang ia telah terima seusai dengan perintah Ilahi.
   Hanya dengan hidup melalui kehidupannya sendiri, mengalami Israel sebagi istri Allah, Nabi dapat merasakan keadaan Ilahi.  Pernikahan adalah sebuah pelajaran, gambaran, lebih hanya sekadar lambang atau sakramen."----Abraham J. Heschel, The Prophets (Mass.:Prince Press, 2011), hlm. 56

   Dengan bahasa simbolis Hosea membentangkan di hadapan sepuluh suku itu rencana Allah untuk memulihkan setiap jiwa yang menyesali dosanya yang mau bersatu dengan gereja-Nya di bumi, berkat-berkat yang dikaruniakan pada Israel ketika mereka menunjukkan kesetiaan mereka pada-Nya di Tanah Perjanjian.   Mengenai orang Israel sebagai satu bangsa kepada siapa Allah rindu menunjukkan kemurahan-Nya, Tuhan memaklumkan, "Aku akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.  Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya di sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan; maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia keluar dari tanah Mesir.----Ellen G. White, Alpha Omega, jld 3, hal. 243.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN :

1.  Kita cenderung untuk berpikir, bahwa penyembahan berhala adalah dengan sujud kepada patung. Dalam cara apakah penyembahan berhala dapat menjadi sesuatu yang lebih halus dan lebih menipu dari itu?

2.  Di dalam kelas, jelaskan lebih luas tentang arti mengenal Allah. Jika kamu mengatakan "mengenal Tuhan", apa yang kamu maksud dengan hal itu?  Bagaimanakah pengetahuan akan Allah ini didapatkan?

3  Beberapa ahli teologi zaman dulu mengatakan bahwa Allah tidak berperasaan, artinya Dia tidak mengalami kesusahan atau kebahagiaan karena tindakan mahluk lain, seperti manusia.  Apa yang membuat orang dapat berpikir seperti itu?  Mengapakah kita menolaknya?

4  Pikirkanlah lagi tentang penebusan kita yang sangat mahal.  Apakah hal itu katakan kepada kita tentang harga kita kepada Allah?



Pelajaran 13 *23-29 Maret 2013

Penciptaan Kembali


SABAT PETANG

BACAAN UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Why. 21:1-5; Kej. 3:19; 1 Kor. 15:52-58; Kej. 6:11-13; Yes. 11:6-9; Yoh. 14:1-3.

AYAT HAFALAN: "Tetapi sesusi dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran" (2 Ptr. 3:13).

Dalam 2 Petrus 3:10-13, Petrus menggambarkan nasib langit dan bumi.  Keduanya, bersama dengan semua yang ada di dalamnya, akan dihancurkan.  Tetapi itu bukanlah akhir cerita, tidak demikian, karena suatu langit yang baru dan bumi yang baru akan dibuat sebagai penggantinya.
   Lihatlah perbedaan antara dua kehidupan.  Dosa berkuasa di dalam yang lama, kebenaran tinggal di dalam yang baru.  Kematian memerintah pada yang lama, kehidupan pada yang baru.  Perbedaan yang sangat mencolok, atau mutlak.
   Sebagaimana juga yang bisa kita lihat pada janji-janji ini, peran Allah sebagai Pencipta tidak berakhir dengan penciptaan pertama bumi.  Ini tidak berakhir dengan pekerjaan yang Dia lakukan di dalam kita, membuat kita menjadi ciptaan baru dalam Kristus.  Tidak, itu terus berlanjut.  Tuhan yang sama yang melalui kuasa adikodrati dari Firman-Nya pernah menciptakan dunia ini, akan menciptakannya lagi, dan dengan kuasa adikodrati-Nya juga.
   Tentu, tanpa tindakan terakhir penciptaan ini, segala sesuatu yang sebelumnya akan sia-sia.  Langit baru dan bumi baru adalah puncak dari janji-janji Allah kepada kita.

*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 30 Maret.


Minggu  24 Maret

SUATU PERMULAAN YANG BARU

   Satu hal yang memiliki kesamaan antara ilmu pengetahuan dan Alkitab adalah keyakinan bahwa bumi ini, seperti yang kita kenal sekarang, tidak akan bertahan selamanya.  Bagi ilmu pengetahuan (setidaknya beberapa versi), kuasa-kuasa kebetulan yang kaku dan tanpa tujuan yang telah membawa bumi dan kehidupan di atasnya menjadi ada adalah kuasa yang sama, yang pada akhirnya akan menghancurkannya.  Alkitab juga mengajarkan bahwa bumi ini tidak akan berlangsung selamanya, tetapi pasti akan dihancurkan.  Namun dalam skenario yang ditawarkan ilmu pengetahuan, kehancuran itu adalah akhir abadi dari segala sesuatu, sebaliknya, dalam skenario Alkitab, itu adalah permulaan dari sesuatu yang baru dan indah, dan itu berlangsung selama-lamanya.

   Baca Wahyu 21:1-5.  Apakah gambaran masa depan yang disajikan di sini? Janji-janji indah apakah yang menanti kita?  Mengapa hal ini merupakan sesuatu yang hanya Tuhan yang dapat melakukannya bagi kita?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Tidak diragukan, salah satu janji terbaik tentang eksistensi (keberadaan) kita yang baru adalah bahwa kematian dan penderitaan akan hilang selamanya.  Jelas bahwa Allah tidak menganggap pengalaman-pengalaman ini positif.  Hal itu tidak ada dalam penciptaan yang Tuhan katakan "sungguh amat baik" (Kej. 1:31).  Pengalaman-pengalaman pahit itu adalah penyusup asing, itu tidak pernah menjadi bagian dari ciptaan yang baru juga.  Yesus datang untuk menghacurkan hal-hal itu, dan kita tidak akan pernah mengalaminya lagi.
   Penciptaan baru membawa awal yang baru.  Pengalaman sial dengan dosa ini akan berakhir.  Akibat-akibatnya ada dan jelas: dosa membawa kematian dan penderitaan, dan hukum Allah adalah hukum kehidupan.
   Sebagaimana Allah menciptakan langit dan bumi pada mula pertama, Dia akan menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru,  dan bersama ciptaaan baru itu kita semua ditawarkan permulaan yang baru.  Hanya Allah, hanya Sang Pencipta, yang bisa melakukan ini untuk kita.  Dan semuanya itu datang kepada kita melalui karya Yesus bagi kita.  Tanpa rencana keselamatan, kita tidak memiliki harapan untuk apa pun selain yang ditawarkan oleh kehidupan sekarang ini, pemikiran yang cukup suram.

   Mengapa janji-janji tentang suatu eksistensi baru begitu penting bagi kita?  Apakah artinya iman kita tanpa janji-janji tersebut?


Senin  25 Maret

DARI DEBU KEPADA KEHIDUPAN

   Baca Kejadian 2:7 dan 3:19.  Dari apakah Adam dijadikan, dan apakah akan akibat dari dosanya?
____________________________________________________________________________________________________________

   Allah menciptakan Adan dari debu, dan ia menjadi makhluk yang hidup.  Selama ia mempertahankan hubungannya dengan Tuhan, hidupnya akan terus berlanjut.  Ketika Adam berdosa, ia menjadi terpisah dari Sumber kehidupan.  Akibatnya, ia mati dan kembali kepada debu.

   Baca Yesaya 26:19 dan Daniel 12:2.  Apakah yang akan terjadi kepada mereka yang tidur dalam debu?
____________________________________________________________________________________________________________

   Janji kebangkitan memberikan harapan bagi orang Kristen.  Ayub mengungkapkan harapan ini, katanya: "Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah"  (Ayb. 19:26).  Untuk orang beriman, kematian hanyalah sementara.  Allah yang membentuk Adam dari debu dan meniupkan kehidupan ke dalam dirinya tidak lupa bagaimana menciptakan manusia dari debu.  Kebangkitan akan menjadi suatu tindakan penciptaan seperti halnya penciptaan semula ketika Adam diciptakan.

   Baca 1 Korintus 15:52-58.  Apakah yang diajarkan di sini yang begitu terkait erat dengan kisah penciptaan di buku Kejadian?
____________________________________________________________________________________________________________

   Kebangkitan orang benar pada saat kedatangan Yesus akan terjadi dengan seketika.  Seperti penciptaan manusia pertama, itu akan menjadi peristiwa adikodrati di mana Allah yang melakukan segalanya.  Semua ini terang-terangan bertentangan dengan evolusi untuk menciptakan kita, tetapi melakukannya dalam sekejap, maka Ia pasti bisa menciptakan kita di babak pertama tanpa evolusi.  Jadi, seperti halnya segala sesuatu yang lain di Alkitab, harapan kebangkitan itu adalah bukti yang lebih Alkitabiah yang membantah evolusi teistik.

   Karena ilmu pengetahuan hanya memberikan kepada kita sedikit terang, dan tidak dapat menerangkan mengenai kebangkitan sebagai sesuatu yang penting dan mendasar, apakah yang seharusnya dinyatakan hal ini kepada kita tentang keterbatasan ilmu pengetahuan?


Selasa  26 Maret

PEMULIHAN KEKUASAAN MANUSIA

   Bandingkan Kejadian 1:28 dengan Yohanes 12:31.  Apakah status Adam dan Hawa di dunia yang baru diciptakan?  Siapakah yang merebut kekuasaan dan menjadi penguasa dunia ini?
____________________________________________________________________________________________________________

   Adam diberi tanggung jawab untuk menjadi penguasa dunia.  Ketika ia berbuat dosa, kekuasaan Adam dipertaruhkan.  Setan sekarang menjalankan kekuasaannya atas ciptaan, menyebabkan kecurangan dan kekerasan yang kita lihat di mana-mana.
   Namun setelah salib, Yesus merebut kembali bumi dari kekuasaan Iblis (lihat Mat. 28:18; Why. 12:10; Yoh. 12:31).  Dan meskipun Setan masih diperbolehkan untuk beroperasi di bumi dan melakukan kerusakan, kita dapat bersukacita karena mengetahui bahwa hari-hari Setan sedang dihitung; kemenangan Kristus di salib menjamin hal itu.

   Baca 2 Timotius 2:11, 12 dan Wahyu 5:10.  Kebenaran apakah yang bisa kita peroleh dari ayat-ayat ini?  Lihat juga 1 Kor. 6:2, 3.
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Mereka yang diselamatkan akan diberi kuasa sebagai raja dan imam.  Ide tentang kerajaan menyiratkan beberapa jenis otoritas; ide imam disertai dengan implikasi bertindak dalam komunikasi antara Allah dan makhluk lain, bahkan mungkin dengan mereka yang berasal dari dunia ciptaan lain, meeka yang tidak pernah mengenal pengalaman dosa dan duka karena dosa.

   "Segenap kekayaan alam semesta akan terbuka untuk pelajaran dan penyelidikan umat tebusan Allah.  Tanpa dibelenggu oleh kefanaan, mereka terbang tanpa letih ke dunia-dunia yang jauh----dunia-dunia yang terharu dalam kesedihan menyaksikan penderitaan manusia, dan yang menyanyikan  nyanyian kesukaan karena mendengar kabar penebusan jiwa-jiwa.  Dengan kesenangan yang tak terkatakan anak-anak dunia ini berbaur ke dalam sukacita dan hikmat makhluk-makhluk yang tidak jatuh."---Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 715.  Menurut Anda apakah artinya "masuk ke dalam sukacita dan hikmat makhluk-makhluk yang tidak jatuh?"  Apakah yang bisa kita pelajari dari makhluk yang tidak jatuh?  Dan yang bisa mereka pelajari dari kita?


Rabu  27 Maret

LEBIH BANYAK PEMULIHAN

   Dalam dunia yang kita kenal, saling memangsa adalah cara hidup yang umum di kalangan binatang.  Istilah "rantai makanan" adalah pengingat akrab akan pentingnya saling memangsa dalam ekologi kita, dan kita mengalami kesulitan membayangkan dunia tanpa hal itu.  Tapi pada awalnya, semua makhluk darat memakan tanaman hijau (Kej. 1:30).  Tidak ada hewan yang  memakan hewan lainnya.  Kejadian 1:30 tidak menyebutkan makanan dari makhluk laut, tetapi prinsip yang sama mungkin akan berlaku, sehingga Allah bisa melihat seluruh ciptaan dan menyatakan itu "sungguh amat baik."

   Baca Kejadian 6:11-13, 9:2-4.  Pada saat air bah, perubahan apakah yang terjadi di alam?  Apakah kerusakan lebih lanjut terjadi dalam hubungan manusia dan binatang setelah air bah?
____________________________________________________________________________________________________________

   Apa yang dimulai sebagai sebuah kerajaan yang damai telah menjadi penuh dengan penyelewengan, kekerasan, dan kejahatan.  Ini adalah akibat dosa.  Dunia yang dulunya "amat baik" telah menjadi begitu buruk sehingga menyerukan kehancurannya sendiri.
   Setelah air bah, binatang menjadi takut terhadap manusia.  Ini termasuk makhluk darat, udara, dan laut.  Ini jelas berbeda dengan situasi sebelumnya.  Tampak bahwa kekuasaan manusia atas hewan berkurang saat ini.

   Baca Yesaya 65:25; 11:6-9.  Bagaimanakah hubungan antara makhluk-makhluk di dunia kita sekarang berbeda dengan yang dijanjikan oleh Allah di masa depan?
________________________________________________________________________________________________________

   Melalui keindahan bahasa puisi ini, Yesaya menunjukkan kepada kita bahwa tidak akan ada kekerasaan di dunia baru.  Penyelewengan dan kekerasaan, yang menjadi karakteristik dari dunia sebelum air bah yang menyerukan kehancurannya, keduanya akan hilang dari yang baru.  Itu akan menjadi dunia yang serasi dan bekerja sama, sebuah kerajaan damai.  Kita begitu terbiasa dengan kekerasan, saling memangsa, dan kematian sehingga sulit bagi kita untuk membayangkan hal lainnya.

   Seperti kita lihat, Injil itu pada hakikatnya adalah pemulihan.  Meskipun, tentu, Allah saja yang dapat melakukan pemulihan akhir, apakah pilihan yang kita bisa buat yang dapat menolong untuk mengadakan beberapa pemulihan yang dibutuhkan sekarang?


Kamis  28 Maret 

PEMULIHAN HUBUNGAN DENGAN ALLAH

   "Sebelum dosa masuk ke dalam dunia ini, Adam menikmati suatu persekutuan terbuka dengan Khaliknya."---Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 7.  Meskipun demikian setelah kejatuhan, hubungan dekat itu berubah secara radikal dalam banyak cara.   

   Baca Kejadian 3:24, Keluaran 33:20 dan Ulangan 5:24-26.  Apakah yang diakibatkan dosa terhadap hubungan erat yang ada antara manusia dan Allah?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Dosa telah merusak hubungan antara Allah dan manusia.  Allah menjauhkan pasangan itu dari hadirat-Nya untuk melindungi mereka.  Manusia tidak bisa lagi melihat wajah Allah dan tetap hidup.
   Namun, Tuhan dengan inisiatif-Nya sendiri, membawa rencana keselamatan, oleh mana hubungan yang rusak bisa diperbaiki, bahkan dengan harga atau tuntutan yang mengerikan terhadap diri-Nya sendiri.

   Baca Yohanes 14:1-3 dan Wahyu 22:3-5.  Apakah janji Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Ia menjalani hukuman di kayu salib, dan apakah hasilnya kelak?
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Allah dan manusia akan dipersatukan kembali, dalam damai, dan bertatap muka.  Bumi akan menjadi bebas dari kutukan apa pun, dan semua yang telah hilang akan dikembalikan.  Umat tebusan akan diberikan sebuah lingkungan baru, kehidupan baru, kekuasaan baru, perdamaian baru dengan seluruh ciptaan, dan hubungan baru dengan Allah.  Tujuan semula di balik penciptaan manusia sekarang akan terpenuhi.  Allah, umat manusia, dan ciptaan akan selaras, dan keselarasan itu akan berlangsung selamanya.

   Bahkan sekarang, sebelum penciptaan langit yang baru dan bumi yang baru, bagaimanakah kita bisa belajar untuk menikmati persekutuan yang erat dengan Allah?  Apakah pilihan yang kita buat yang mempengaruhi hubungan kita dengan Allah, baik secara positif atau negatif?


Jumat  29 Maret

PENDALAMAN:  "Dan sementara tahun-tahun kekekalan bergulir, akan membawa penyataan Allah dan Kristus semakin kaya dan semakin mulia.  Sementara pengetahuan berkembang, demikian juga dengan kasih, rasa hormat, kebahagiaan semakin bertambah.  Semakin manusia mempelajari Allah, semakin besar kekaguman mereka terhadap tabiat Allah.  Pada waktu Yesus membukakan dihadapan mereka kekayaan penebusan dan pencapaian yang luar biasa dalam pertikaian besar melawan Setan, hati umat yang telah ditebus tergerak untuk lebih berserah dengan sungguh-sungguh, dan dengan lebih bersukacita mereka memetik kecapi keemasan.  Dan beribu-ribu dan berlaksa-laksa suara bersatu menyanyikan nyanyian akbar pujian....
   "Pertikaian besar telah berakhir.  Dosa dan orang-orang berdosa tidak ada lagi.  Seluruh alam semesta sudah bersih.  Suatu denyut keharmonisan dan kesukaan berdetak di seluruh alam kejadian.  Dari Dia yang menciptakan semuanya, mengalir kehidupan dan terang dan kesukaan ke seluruh jagad raya yang tidak ada batasnya ini.  Dari atom yang paling kecil sampai kepada dunia yang paling besar, segala sesuatu, yang bergerak atau yang tidak bergerak, dalam keindahan yang tak terselubung dan kesukaan yang sempurna menyatakan bahwa Allah itu kasih adanya."----Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 716.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1  Kumpulkan ayat sebanyak yang Anda bisa dapatkan, terutama dari kitab Wahyu, yang berbicara tentang seperti apa bumi yang dipulihkan itu.  Diskusikan di kelas apa yang dikatakan ayat-ayat tersebut.  Aspek apakah dari bumi yang dipulihkan itu yang Anda temukan paling menarik? Aspek apakah yang paling sulit untuk dimengerti?

2  Bagaimanakah doktrin tentang penciptaan, sebagaimana yang terungkap dalam Kejadian 1 dan 2, terkait dengan doktrin penciptaan kembali langit dan bumi? Bagaimanakh kita bisa memahami penciptaan kembali ini jika evolusi teistik itu benar?

3  Baca Roma 8:18 dan 2 Korintus 4:16, 17.  Apakah yang Paulus katakan di sini, dan bagaimanakah kita bisa memperoleh kenyamanan dari kata-kata ini untuk diri kita sendiri?

4  Masih tetap dalam keseluruhan konsep Injil sebagai "pemulihan."  Apakah arti kata itu?  Apakah yang dipulihkan?  Bagaimanakah itu dipulihkan?  Dan peran apakah yang kita miliki, jika ada, dalam keseluruhan proses itu?

5  Apakah yang diungkapkan oleh janji langit yang baru dan bumi yang baru kepada kita tentang karakter Allah?



Pelajaran 12 *16-22 Maret 2013

Penciptaan dan Injil


SABAT PETANG


BACA UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kej. 3:21; Mzm. 104:29, 30; Yoh. 1:4; Rm. 5:6-11; Gal. 3:13; Mat. 27:46.

AYAT HAFALAN: "Karena sama seperti semua  orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus" (1 Korintus 15:22).

Dalam kisah Alkitab, Adam dan Hawa diciptakan menurut gambar Allah, tanpa cacat moral.  Tapi mereka memang memiliki kebebasan berkendak, suatu prasyarat bagi mereka untuk mampu mencintai.  Ketika Adam dan Hawa memberontak terhadap Allah, mereka jatuh di bawah kekuasaan Setan (lihat Ibr. 2:14),  suatu tindakan yang juga membawa seluruh dunia di bawah kekuasaan musuh.  Namun, Yesus datang untuk menghancurkan seluruh pekerjaan (1 Yoh. 3:8) dan membebaskan kita dari kekuasaannya.  Dia melakukan ini dengan mati menggantikan kita dan menawarkan kehidupan kepada kita.  Di salib, Yesus menjadi dosa karena kita (2 Kor. 5:21).  Dan mengalami perpisahan dari Bapa-Nya yang disebabkan oleh dosa.  Oleh kematian-Nya, Yesus memulihkan hubungan antara Allah dan manusia yang telah rusak oleh dosa Adam dan Hawa.
   Semuanya ini secara logis terkait dengan kisah penciptaan.  Penciptaan di gambarkan lagi sebagai kuasa Allah Pencipta yang dipakai untuk menciptakan hati yang baru pada anak-anak-Nya (2 Kor. 5:17), memperbarui gambar Allah dalam diri kita dan memulihkan hubungan kita dengan-Nya.

*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 23 Maret.


Minggu  17 Maret

KASIH KARUNIA DALAM TAMAN

   Seperti yang kita semua ketahui dengan baik, manusia pertama, makhluk sempurna yang diciptakan dalam "gambar Allah," jatuh ke dalam dosa, yang membawa kematian.  Mereka telah diperingatkan,  dan mereka mengerti apa yang telah diberitahukan kepada mereka.  Hawa bahkan mengucapkan kembali kepada ular apa yang telah Allah katakan.  Namun, mereka tetap berdosa juga. Kadang-kadang kita, seperti Hawa, dituntun ke dalam dosa oleh tipu daya, sedangkan di lain waktu, kita seperti Adam, berbuat dosa dengan sengaja.  Yang mana pun itu, kita adalah orang berdosa, bersalah karena melanggar hukum Allah itu.

   Baca Kejadian 3:9-15.  Apakah tanggapan Allah terhadap dosa Adam dan Hawa?

   Allah mengadakan pengadilan, bahkan suatu "penghakiman pemeriksaan."  Tujuan dari pengadilan ini bukan supaya Allah dapat mempelajari fakta-fakta.  Dia sudah tahu fakta-fakta tersebut.  Sebaliknya, tujuannya adalah memberikan kepada pasangan itu suatu kesempatan untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka, langkah pertama menuju pertobatan dan pemulihan.  Allah bertanya kepada mereka apa yang tejadi, dan mereka mengaku, meski enggan.  Meskipun mereka bersalah dan meskipun dosa mereka membawa konsekuensi langsung---janji Injil pertama diberikan  (lihat pelajaran 6)  kepada mereka di Eden.

   Baca Kejadian 3:21.  Apakah tindakan kasih karunia selanjutnya yang dinyatakan?

   Kematian datang dengan cara yang tak terduga.  Gantinya kematian Adam dan Hawa yang segera, satu atau lebih hewan mati.  Bayangkan perasaan Adam ketika hewan itu mati, mungkin untuk menggantikan dia sebagai korban.  Inilah pertama kalinya Adam melihat kematian, dan itu pasti membawa kepedihan mental yang sangat besar kepadanya.  Kemudian hewan itu dikuliti, dan jubah dibuat dari kulit itu.  Kulit itu ditempatkan di atas tubuh Adam untuk menutupi ketelanjangannya.  Setiap kali ia melihat jubah itu, atau merasakannya, ia pasti teringat apa yang telah dilakukannya dan apa yang telah hilang dari padanya.   Yang lebih penting, ini merupakan pengingat akan kasih karunia Allah.

   Tidak diragukan lagi kita semua harus sangat menghargai kasih karunia Allah kepada kita.  Apakah cara yang lebih baik untuk mengungkapkan penghargaan daripada menunjukkan kasih karunia kepada orang lain.  Kepada siapakah, betapa pun tidak layaknya orang itu, Anda bisa menunjukkan beberapa kasih karunia sekarang ini?


Senin  18 Maret

DOSA DAN KEMATIAN

   Dalam Kejadian 3:19, kepada Adam diberitahukan bahwa, pada saat kematian, ia akan kembali kepada debu dari mana ia dijadikan.  Hal yang sama terjadi pada kita.  Perhatikan---kita tidak kembali kepada kera, karena kita tidak dibuat dari kera.  Kita diciptakan dari debu, dan kepada debu itulah kita kembali, pada saat kematian.

   Baca Kejadian 2:7; Mazmur 104:29, 30; Yohanes 1:4; Kisah 17:24, 25.  Apakah makna utama dari ayat-ayat ini bagi kita?  Bagaimanakah seharusnya kebenaran ini mempengaruhi cara hidup kita?
____________________________________________________________________________________________________________

   Hidup adalah sebuah fenomena yang ajaib.  Kita semua akrab dengan kehidupan, namun masih ada sesuatu yang misterius tentang hal itu.  Kita bisa membongkar sebuah organisme hidup, namun pada akhirnya kita tidak menemukan apa pun di sana kecuali berbagai jenis atom dan molekul.  Kita dapat mengumpulkan molekul-molekul dalam sebuah wadah dan memanaskannya atau melewatkan sebuah percikan listrik melalui wadah itu atau mencoba sejumlah percobaan lain, tapi kita tidak dapat memperoleh kehidupan lagi.  Tidak ada wujud yang disebut "kehidupan" di dalam tubuh yang hidup atau sebuah sel hidup.  Kehidupan adalah kepunyaan dari keseluruhan sistem hidup, bukan merupakan wujud yang dapat dipisahkan dari sel.
   Di sisi lain kita tahu banyak tentang bagaimana mengakibatkan kematian.  Kita telah menemukan banyak cara untuk membunuh makhluk hidup.  Beberapa metode ini mengungkapkan secara detail kekerasan dan kekejaman hati kita yang berdosa.  Kematian dapat kita hasilkan, tetapi penciptaan kehidupan berada di luar jangkauan kita.  Tuhan saja yang memiliki kemampuan untuk menciptakan organisme hidup.  Para ilmuwan telah mencoba untuk menciptakan kehidupan, mereka berpikir bahwa jika mereka dapat melakukannya maka mereka tidak lagi perlu percaya kepada Tuhan.  Sejauh ini, semua upaya tersebut telah gagal.

   Baca Yesaya 59:2.  Bagaimanakah dosa mempengaruhi hubungan kita dengan Sang Pemberi Hidup?
____________________________________________________________________________________________________________

   Jika kehidupan hanya datang dari Tuhan, maka perpisahan dari Allah memutuskan kita dari sumber kehidupan.  Hasil tak terelakkan dari perpisahan dengan Allah adalah kematian.  Bahkan jika seseorang hidup 969 tahun, seperti Metusalah, kisahnya akan tetap berakhir dengan "dan dia mati."  Dosa, pada dasarnya, menyebabkan perpisahan dari kehidupan, dan hasilnya adalah kematian.


Senin  19 Maret

KETIKA KITA MASIH BERDOSA...

   Di seluruh Alkitab kita menemukan bahwa respons Allah terhadap dosa manusia adalah penebusan dengan sifat dan termotivasi oleh kasih yang tulus, dan tidak mementingkan diri.  Dia bisa saja dibenarkan sepenuhnya di dalam menyerahkan Adam dan Hawa kepada kuasa Setan yang menghancurkan; lagi pula, bukankah mereka telah menentukan pilihan mereka.  Tetapi Allah tahu bahwa Adam dan Hawa tidak memahami arti sepenuhnya dari apa yang mereka lakukan, dan Dia bertekad untuk memberikan mereka kesempatan menjadi lebih mengetahui dan untuk dapat memilih lagi.

   Baca Roma 5:6-11.  Bagaimanakah ayat-ayat ini membantu kita untuk memahami apa kasih karunia Allah itu sebenarnya?
____________________________________________________________________________________________________________

   Ketika orang lain bersalah pada kita, kita ingin mendapatkan permintaan maaf sebelum kita menerima si pelaku kembali kepada hubungan yang baik dengan kita.  Tentu saja, permintaan maaf itu pantas dalam keadaan seperti itu.  Penyembuhan sepenuhnya terhadap sebuah hubungan yang rusak itu mencakup ekspresi kesedihan dan bertanggung jawab untuk kelakuan buruk tersebut.  Tapi Tuhan tidak menunggu kita untuk meminta pengampunan, Dia mengambil inisiatif.  Ketika kita masih berdosa, Ia menyerahkan diri-Nya untuk mati bagi kita.  Ini adalah demonstrasi kasih Ilahi yang indah.
   Bagaimanakah perilaku kita dibandingkan dengan perilaku Allah?  Betapa seringkah kita tersinggung dan marah dan berusaha membalas dendam bukannya melakukan pemulihan?  Kita harus selamanya bersyukur bahwa Allah tidak memperlakukan kita dengan cara itu.
   Perlakukan Allah terhadap orang berdosa menunjukkan arti sebenarnya dari kasih.  Itu bukan perasaan belaka tetapi perilaku yang berprinsip di mana setiap upaya dilakukan untuk mendamaikan pelaku dengan si korban dan memulihkan hubungan.  Perlakukan Allah terhadap Adam dan Hawa adalah sebuah gambaran tentang bagaimana Dia berhubungan dengan dosa kita.

   "Adegan Kalvari membutuhkan perasaan terdalam.  Terhadap hal ini Anda dapat dimaafkan jika Anda menunjukkan antusiasme.  Bahwa Kristus, yang demikian baik, demikian polos, harus menderita kematian yang menyakitkan seperti itu,  menanggung beban dosa-dosa dunia, pikiran dan imajinasi kita tidak pernah bisa mengerti sepenuhnya.  Panjang, lebar, tinggi, dan dalamnya, kasih luar biasa seperti itu tidak dapat kita pahami"---Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 2, hlm. 213.  Mungkin kita tidak bisa memahami kasih ini, tapi mengapa begitu penting bagi kita untuk mencobanya?


Rabu  20 Maret

PENGGANTI PENANGGUNG DOSA

   "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'" (Gal. 3:13).  Tetaplah pada implikasi menakjubkan dari ayat ini, tetaplah ingat akan Keilahian Kristus.  Apakah yang diberitahukan oleh hal ini kepada kita tentang apa yang Tuhan ingin lakukan untuk menyelamatkan kita?  Lebih daripada itu, apakah yang dinyatakan oleh hal ini kepada kita tentang betapa tragis bagi siapa pun yang tidak menerima ketentuan yang dibuat Kristus demi kita?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Dengan menanggungkan kesalahan karena dosa-dosa kita ke atas diri-Nya dan mati terpisah dari Allah, Yesus menggenapi janji yan gdibuat di Taman Eden bahwa Benih perempuan itu akan meremukkan kepala ular.  Pengorbanan-Nya memungkinkan terjadinya rekonsiliasi Allah dan keluarga manusia dan pada akhirnya akan mengakibatkan tersingkirnya kejahatan dari alam semesta (Ibr. 2:14; Why. 20:14).

   Sambil mengingat Galatia 3:13, baca Matius 27:46.  Apakah yang diungkapkan oleh kata-kata Yesus tentang yang Dia alami di kayu salib?
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Di salib, Kristus menerima kutukan dosa demi kita.  Ini adalah perubahan dalam status-Nya dengan Bapa.  Anak domba korban, ketika dibawa ke mezbah, menjadi pengganti bagi kematian orang berdosa.  Demikian pula, pada saat Kristus pergi ke kayu salib, status-Nya di hadapan Bapa berubah.  Terpisah dari hadapan Bapa, Ia merasakan kutukan yang disebabkan oleh dosa kita.  Dengan kata lain, Yesus yang adalah Satu dengan Bapa sejak kekekalan, mengalami pemisahan dari Bapa, dalam apa yang Ellen White sebut "terpisah dari kuasa Ilahi."---Ellen G. White, Manuscript 93, 1899.  Betapapun sulitnya untuk memahami sepenuhnya apa yang sedang terjadi, kita dapat menyadari bahwa harga yang luar biasa telah dibayar untuk menebus kita.


Kamis  21 Maret

SUATU CIPTAAN BARU

   Kabar Injil yang termasyhur berpusat pada sekitar kematian Yesus sebagai pengganti kita.  Dia mengambil dosa kita ke atas diri-Nya, menanggung dalam diri-Nya sendiri hukuman yang selayaknya kita tanggung.  Sebagaimana yang juga telah kita lihat, keseluruhan ide tentang Kristus sebagai pengganti kita, mati untuk dosa dunia, terkait erat dengan kisah penciptaan.  Kristus datang untuk menghancurkan kematian, yang merupakan penyusup asing dalam ciptaan Allah.  Jika teori evolusi adalah cara  yang Allah pilih untuk menciptakan manusia, maka itu berarti bahwa kematian, bukanlah suatu kelainan dan musuh, malahan itu akan menjadi bagian dari rencana awal Allah bagi umat manusia.  Tentunya kematian akan memainkan peran penting dalam cara di mana Allah menciptakan kita.  Maka tidak heran, bahwa orang Kristen harus menolak evolusi teistik sebagai cara yang dapat dilakukan untuk memahami kisah penciptaan.
   Kisah penciptaan di kitab Kejadian, betapapun pentingnya dalam membantu kita untuk memahami kematian Kristus demi kepentingan kita, juga membantu kita untuk memahami aspek lain dri rencana keselamatan, yaitu pekerjaan penciptaan Allah dalam kita, saat kita mengambil bagian dalam kekudusan-Nya sekarang.

   Baca Mazmur 51:10; Yehezkiel 36:26, 27; Kolose 3:10; dan 2 Korintus 5:17.  Apakah janji-janji yang diberikan kepada kita di sini yang terkait dengan konsep Allah sebagai Pencipta, sebagaimana terungkap dalam Kejadian 1 dan 2?

   Hati baru adalah suatu ciptaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah.  Kita tidak bisa melakukannya sendiri tetapi harus bergantung pada Pencipta yang sama yang membentuk dunia dan menciptakan leluhur kita yang pertam.  Raja Daud mengetahui kebutuhannya dan meminta Tuhan untuk memecahkan masalah itu dengan tindakan penciptaan.
   Memang, orang yang berada di "dalam Kristus" adalah ciptaan baru.  Cara pikir yang lama harus disingkirkan dan diganti dengan pikiran yang baru diciptakan.  Pikiran baru kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik, sesuai dengan kehendak Tuhan.  Penciptaan jenis ini adalah proses supra alami, terjadi melalui kuasa Roh Kudus.  Kuasa penciptaan Allah, seperti yang ditunjukkan dalam penciptaan mula-mula, memberi kita keyakinan bahwa kuasa penciptaan Allah mampu mengubah hidup kita dan membawa kita kembali ke dalam hubungan dengan-Nya.

   Bagaimanakah Anda mengalami apa artinya menjadi ciptaan baru dalam Kristus?  Apakah artinya ini, dalam pengertian praktis setiap hari?  Apakah yang berubah dalam kehidupan seseorang yang telah memiliki pengalaman ini?


Jumat  22 Maret

PENDALAMAN: "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya.'  [Ulangan 29:29].  Bagaimana Allah menyelesaikan pekerjaan penciptaan tidak pernah dinyatakannya kepada manusia, ilmu pengetahuan manusia tidak akan mampu mengungkapkan rahasia-rahasia Yang Mahatinggi.  Kuasa-Nya untuk mencipta tak terpahami sama seperti adanya Dia."---Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 123.
   "Dalam keadaan gelap hadirat Allah disembunyikan.  Ia menjadikan kegelapan itu kemah-Nya, dan menyembunyikan kemuliaan-Nya dari mata manusia.  Allah dan malaikat-malaikat-Nya yang suci berada di sisi salib itu.  Bapa bersama-sama dengan Anak-Nya.  Meskipun demikian hadirat-Nya tidak dinyatakan.  Seandainya kemuliaan-Nya memancar dari awan, maka setiap manusia yang memandangnya akan dibinasakan.  Dan pada saat yang menakutkan itu Kristus tidak perlu dihiburkan dengan hadirat Bapa.  Ia sudah mengirik apitan air anggur sendirian, dan dari segala bangsa itu seorang pun tiada serta-Nya."--- Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 405.

PERTANYAAN DIDISKUSIKAN:
1  Bagaimanakah Injil berhubugan dengan kisah penciptaan?  Apakah aspek-aspek tertentu dari Kejadian 1-3 yang menjadi dasar Injil?  Bagaimanakah kisah Yesus berdasarkan kebenaran sejarah dalam Kejadian?  Bagaimanakah orang akan menceritakan kisah tentang Yesus jika tidak ada Adam dan Hawa?

2  Alkitab menyatakan bahwa penciptaan terjadi oleh proses supra alami yang tidak dapat diselidiki oleh ilmu pengetahuan tetapi yang bisa dipelajari hanya melalui wahyu khusus.  Karena itu, ketegangan antara Alkitab dan ilmu pengetahuan, tidaklah mengherankan.  Lalu mengapa merupakan suatu kesalahan untuk mengharapkan ilmu pengetahuan dapat menjelaskan semua pekerjaan penciptaan Allah?

3  Apakah hubungan antara Injil, penciptaan, dan penghakiman seperti yang ditunjukkan dalam Wahyu 14:6, 7?

4  Kritik terhadap Kekristenan sering berpendapat bahwa Yesus tahu sebelumnya, meskipun Dia akan mati, Ia akan dibangkitkan untuk hidup.  Dengan demikian, mereka bertanya, apakah masalahnya dengan kematian-Nya kalau Dia tahu bahwa itu hanya sementara?  Bagaimanakah Matius 27:4, dilengkapi dengan kutipan dari Alfa dan Omega, jilid 6 di atas, membantu untuk menjawab sanggahan itu?

Pelajaran 11 *9-12 Maret 2013

Sabat: Karunia dari Eden


SABAT PETANG

BACA UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kej. 2:1-3; Ibr. 4:3, 4; Ul. 5:12-15; Yeh. 20:12; Mrk. 2:27, 28; 2 Pet. 3:3-7.

AYAT HAFALAN: "Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat" (Matius 12:8).

Pada akhir hari keenam, penciptaan telah selesai (Kej. 2:1, 2).  Dunia telah dibentuk menjadi tempat tinggal, dan sudah penuh dengan makhluk hidup.  Adam dan Hawa telah diciptakan menurut gambar Allah dan telah diberikan taman, yang indah dan lengkap sebagai tempat tinggal mereka.  Mereka telah membentuk pernikahan yang pertama dan mendirikan rumah tangga pertama. Allah puas dengan apa yang telah dibuat-Nya.  Namun ada sesuatu yang lain, yang telah ditambahkan kepada Firdaus ini: Sabat hari ketujuh (lihat Kej. 2:1-3).
   Kejadian 2 membantah anggapan umum bahwa hari ketujuh adalah "Sabat Yahudi."  Mengapa? Karena Allah "memberkati hari ketujuh dan menguduskannya" sejak di Eden, sebelum kejatuhan dan tentunya sebelum Yahudi ada.
   Tambahan pula, hari Sabat adalah peringatan bagi penciptaan seluruh umat manusia (bukan hanya orang Yahudi), dan dengan demikian, semua umat manusia harus menikmati berkat-berkat hari Sabat.
   Pekan ini kita akan membahas ajaran Alkitab tentang hal ini, karunia lain dari Eden.

* Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat. 16 Maret.


Minggu   10 Maret

PENCIPTAAN DAN SABAT HARI KETUJUH

   Dalam Keluaran 20:8-11, perintah keempat merujuk langsung pada minggu atau pekan penciptaan.  Hal ini penting, karena itu menunjuk kembali ke Eden itu sendiri, kepada suatu dunia tanpa dosa, dunia yang sempurna yang berasal dari Sang Pencipta.  "Hari Sabat tidak ditampilkan sebagai suatu lembaga yang baru tetapi sebagai sesuatu yang telah dimulaikan waktu penciptaan bumi ini. Itu harus diingat dan dipelihara sebagai satu peringatan dari pekerjaan Khalik."----Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 359, 360.

   Baca Kejadian 2:1-3.  Bagaimanakah Sabat hari ketujuh terkait langsung dengan penciptaan itu sendiri?  Bagaimanakah ayat-ayat ini membantu untuk memperkuat gagasan bahwa Tuhan memang menciptakan dunia kita dalam enam hari, yang bertentangan dengan masa yang sangat lama seperti yang dirumuskan oleh teori evolusi teistik?

   Dalam tiga ayat tersebut, perlu dicatat bahwa lima kali referensi dibuat untuk hari ketujuh; tiga dari lima secara khsusus menyebut "hari ketujuh" dan dua kali hari itu disebut dengan kata ganti "itu."  Dalam ayat-ayat ini, kita tidak dibiarkan dengan keraguan tentang hari itu atau mengacu kepada apa itu secara khusus, dan itu adalah enam hari penciptaan yang mendahului hari ketujuh.

   Baca Ibrani 4:3, 4.  Kepada peristiwa apakah penulis Ibrani mengarahkan pembahasannya tentang perhentian, dan mengapa ini penting?

   Ini adalah referensi Perjanjian Baru yang jelas kepada cerita penciptaan di buk Kejadian, dan menyediakan bukti tambahan untuk kebenaran sejarah penciptaan dalam enam hari, diikuti dengan hari perhentian.
    Banyak orang dewasa ini menolak gagasan bahwa penciptaan terjadi dalam enam hari.  Mereka menuntut bukti ilmiah bahwa catatan itu benar.  Tapi ilmu pengetahuan itu sendiri datang denga n banyak kemungkinan, ketidakpastian, dan praduga.  Lagi pula, bagaimana mungkin penciptaan enam hari harfiah dibuktikan?

   Allah "tidak menyingkirkan kemungkinan menjadi ragu-ragu, iman harus bertengger di atas bukti, bukan demonstrasi; mereka yang berharap akan ragu-ragu memiliki kesempatan jadi ragu-ragu, tetapi mereka yang ingin mengetahui kebenaran memperoleh dasar yang teguh untuk percaya."---Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 156.  Apakah alasan yang Anda miliki untuk iman? Mengapa hal itu mengalahkan semua alasan untuk ragu?


Senin  11 Maret

MAKNA LUAR BIASA DARI PERHENTIAN SABAT

   Baca Ulangan 5:12-15.  Bagaimanakah penekanan perintah Sabat  disini berbeda dari Keluaran 20:8-11?

   Di sini Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka harus memelihara Sabat, dan ia menyatakan bahwa mereka harus melakukan ini karena Allah telah melepaskan mereka dari Mesir.  Ayat-ayat ini tidak mengatakan apa-apa tentang enam hari penciptaan atau Sabat sebagai perhentian Allah.  Sebaliknya, penekanan di sini adalah pada keselamatan, pada pembebasan, pada penebusan, dalam hal ini penebusan dari Mesir, simbol penebusan sejati yang kita miliki dalam Yesus (lihat 1 Kor. 10:1-3).
   Dengan kata lain, tidak ada pertentangan antara ayat-ayat itu, tidak ada alasan untuk mencoba menggunakan satu ayat untuk menolak kebenaran dari ayat lain.  Musa menunjukkan  bahwa mereka adalah milik Tuhan, pertama oleh penciptaan, dan kemudian oleh penebusan.

   Baca Yehezkiel 20:12 dan Keluaran 31:13.  Apakah alasan lain untuk merayakan hari Sabat?

   Ayat-ayat yang menyebutkan pengudusan mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang bisa membuat kita kudus.  Hanya Sang Pencipta dapat membuat hati yang baru dalam diri kita.
   Kemudian, pikirkanlah tiga alasan yang diberikan untuk perayaan Sabat dan bagaimana alasan-alasan itu saling berhubungan.  Kita memelihara hari Sabat pada hari ketujuh sebagai pengakuan atas fakta bahwa Allah menciptakan dalam enam hari dan berhenti pada hari ketujuh.  Kita juga memelihara Sabat pada hari ketujuh karena Allahlah yang menebus kita, menyelamatkan kita di dalam Kristus.  Dan juga Dialah yang menguduskan kita, yang juga hanya datang dari daya cipta Allah (lihat Mzm. 51:10; 2 Kor. 5:17).
   Oleh karena itu, teori-teori yang menyangkal penciptaan enam hari cenderung mengurangi kasih karunia Tuhan dan memperbesar nilai usaha kita sendiri menjadi cukup baik untuk diselamatkan. Kisah penciptaan mengingatkan kita akan ketergantungan kita sepenuhnya pada kasih karunia dan pengorbanan penebusan Kristus yang menggantikan kita.

   Tetaplah pada kenyataan bahwa kita bergantung pada Allah untuk penebusan kita sebagaimana juga untuk keberadaan (karena, berapa banyakkah yang dikatakan Anda miliki dalam kelahiran Anda?).  Bagaimanakah hari Sabat dapat membantu kita untuk lebih memahami kebutuhan mutlak kita akan rahmat Allah atas segala sesuatu dalam hidup kita? Bagaimanakah seharusnya pengetahuan ini mempengaruhi cara hidup kita?


Selasa  12 Maret

YESUS DAN SABAT

   Baca Markus 2:27, 28.  Apakah kebenaran penting tentang hari Sabat yang Yesus ungkapkan di sini?  Bagaimanakah kita bisa mengambil prinsip ini dan menerapkannya pada pengalaman Sabat kita?
____________________________________________________________________________________________________________

   Yesus dan murid-murid-Nya baru saja berjalan melalui ladang gandum, dan murid-murid yang lapar, telah memilih beberapa butir gandum dan memakannya.  Tindakan memilih gandum sementara seseorang sedang melewati ladang bukanlah suatu masalah, karena aturan masyarakat mengizinkan hal ini.  Makanan adalah kebutuhan, dan bisa diterima bagi para murid untuk meringankan rasa lapar mereka dengan makan apa yang mereka temukan saat mereka berjalan.  Masalahnya adalah bahwa para pemimpin agama menganggap peraturan perayaan Sabat yang mereka buat sendiri itu lebih penting daripada kebutuhan manusia.  Ini adalah pokok pertentangan terus-menerus antara Kristus dan orang Farisi.  Jawaban Yesus menunjukkan bahwa prioritas mereka itu salah.  Hari Sabat harus menjadi hari berkat bagi manusia, tidak digunakan sebagai alasan untuk memperpanjang penderitaan.

   Apakah kegiatan lain yang dilakukan Yesus pada hari Sabat, tidak peduli dengan kontroversi yang ditimbulkannya? Lihat Mat. 12:9-13; Luk. 13:10-17; Yoh. 5:1-17.
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Dalam semua kontroversi Sabat yang dicatat dalam Injil tidak pernah muncul soal keabsahan hari Sabat.  Sebaliknya, masalahnya adalah bagaimana seharusnya hari ketujuh dipelihara, bukan apakah itu harus dihapuskan atau digantikan oleh sesuatu yang lain.
   Teladan Yesus tidak hanya menunjukkan bahwa Sabat tetap sesuatu yang harus ditaati tetapi juga menunjukkan kepada kita bagaimana hari Sabat seharusnya dipelihara.  Dan satu hal yang dapat kita lihat dengan jelas dari teladan-Nya adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan pada hari Sabat untuk membantu meringankan penderitaan manusia tidaklah melanggar hari Sabat.  Sebaliknya, teladan-Nya menunjukkan bahwa berbuat baik bagi orang lain adalah cara yang tepat untuk menguduskan Sabat.

   Dalam cara apakah pemeliharaan Anda akan hari Sabat lebih mencerminkan prinsip yang kelihatan dalam teladan Yesus untuk kita?


Rabu  13 Maret

SABAT DAN HARI-HARI TERAKHIR

   Baca 2 Petrus 3:3-7.  Bandingkan gambaran para pengejek hari terakhir (zaman akhir) dengan masyarakat kita sekarang ini.  Apakah yang disangkal oleh para pengejek, dan mengapa?
____________________________________________________________________________________________________________

   Para pengejek mengklaim bahwa alam berlangsung terus tanpa gangguan, suatu klaim yang dikenal di kalangan ilmuwan sebagai "penganut paham uniformitas" atau keseragaman.  Ini sama dengan menyangkal terjadinya mukjizat.  Klaim ini kemudian digunakan untuk menyangkal bahwa Tuhan akan datang seperti yang Ia janjikan.
   Meskipun demikian, perhatikan bagaimana Petrus menghubungkan penolakan mereka terhadap kedatangan Kristus yang kedua kali dengan penolakan mereka terhadap kisah penciptaan (ditambah air bah, juga).  Penolakan terhadap yang satu menuntunkepada penolakan terhadap yang lain!

   Baca Wahyu 14:6, 7.  Di tengah keraguan dan bantahan dari para pengejek, pekabaran apakah yang akan dikabarkan dengan kuasa surgawi?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Para pengejek salah.  Penghakiman akan datang, dan kita dipanggil untuk menyembah Dia yang "menciptakan langit dan bumi, laut" dan yang lainnya.  Ini adalah bahasa penciptaan.  Ayat itu menyinggung Keluaran 20:11 dan menunjukkan pentingnya penciptaan dan Sabat di akhir zaman.  Sebagaimana hari Sabat melambangkan kisah Alkitab tentang penciptaan dan penebusan, demikian juga penolakan terhadap kisah penciptaan menyebabkan penolakan terhadap Sabat hari ketujuh dan mendirikan pengganti buatan manusia.  Akibatnya, ditunjukkan dalam Wahyu 14:8-10, adalah perzinaan rohani dan pemisahan dari Allah.
   Allah memanggil umat manusia untuk menyembah Dia sebagai Pencipta, dan kita tidak akan menemukan dalam Alkitab sesuatu yang menunjuk sepenuhnya kepada-Nya sebagai Pencipta seperti halnya Sabat hari ketujuh.  Maka tidak heran, kita melihat hari Sabat, tanda asli dari Allah sebagai Pencipta menjadi sangat penting di hari-hari terakhir.

   Pikirkan dengan saksama: bagaimanakah penolakan terhadap penciptaan enam hari harfiah melemahkan pentingnya Sabat hari ketujuh?  Dan jika pemahaman kita tentang Sabat hari ketujuh menjadi lemah, mengapa menaatinya ketika penganiayaan datang?


Kamis  14 Maret

SEBUAH MAZMUR UNTUK HARI SABAT

   Baca Mazmur 92.  Apakah yang dikatakan mazmur ini kepada kita, setidaknya sebagian, tentang seperti apakah seharusnya pengalaman memelihara Sabat itu?  Mengapa, ketika berpikir tentang Tuhan, kita harus mengungkapkan jenis sukacita yang dinyatakan dalam mazmur ini?
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

   Pemazmur jelas mengenal Tuhan, tahu seperti apa Tuhan itu, tahu apa yang Tuhan telah lakukan, dan tahu apa yang Tuhan akan lakukan suatu hari nanti.  Dan untuk alasan-alasan inilah ia mengekspresikan sukacita seperti yang dilakukan.
   Lihat juga pada tema-tema yang dinyatakan dalam pasal ini, suatu "mazmur untuk hari Sabat."
   Pertama dan terpenting, ada pujian dan rasa syukur kepada Tuhan untuk kasih kebaikan dan kesetiaan-Nya.  Ditambah pula, setiap "mazmur untuk hari  Sabat," tentu saja, akan mencakup pengakuan terhadap Allah sebagai Pencipta, yangkita lihat di sini, juga.
   Demikian pula, lihatlah tema penghakiman di sini.  Dalam Alkitab, penghakiman Allah bukan hanya terhadap orang fasik, tetapi juga demi kepentingan orang benar  (lihat Dan. 7:20-28).  Kedua aspek penghakiman ini juga diungkapkan di dalam mazmur ini.  Bahkan jika kita tidak melihat janji-janji ini terpenuhi sekarang, kita memiliki janji bahwa penghakiman ini pada akhirnya akan datang pada akhir zaman, ketika Allah menciptakan segala sesuatu menjadi baru (Why. 21:5).
   Jika kita tidak mendapatkan apa-apa lagi dari mazmur ini, kita harus melihat bahwa Sabat, bagaimanapun sucinya, adalah waktu untuk bersukacita dalam Tuhan, bersukacita di dalam Dia dalam semua yang Dia telah lakukan bagi kita dan yang telah Dia janjikan.  Keseluruhan nada dari mazmur adalah tentang pujian, sukacita, dan kebahagiaan, bukan karena sesuatu yang telah pemazmur lakukan tetapi hanya karena semua yang Tuhan telah lakukan dan janjikan.
   Sungguh suatu karunia yang laur biasa:  sepertujuh dari kehidupan kita dipisahkan setiap pekan untuk beristirahat dan untuk dapat terbebas dari kesibukan dan stres yang biasanya ada---untuk bersukacita dalam pekerjaan Tuhan bagi kita.

   Bagaimanakah Anda bisa belajar untuk bersukacita di hari Sabat seperti halnya pemazmur di dalam mazmur ini?  Jika Anda tidak memiliki pengalaman itu, mengapa tidak?


Jumat  15 Maret

PENDALAMAN: "Tuhan telah menciptakan manusia di dalam peta-Nya sendiri.  Di dalam hal ini tidak ada rahasia yang tersembunyi.  Tidak ada dasar bagi pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu bertumbuh perlahan-lahan dari bentuk kehidupan binatang atau tumbuh-tumbuhan yang lebih rendah.  Pengajaran seperti itu merendahkan pekerjaan Khalik Yang Agung menjadi setaraf dengan pemikiran manusia yang picik dan bersifat duniawi.  Manusia begitu nekad untuk menyisihkan Allah dari pemerintahan-Nya atas alam semesta sehingga mereka menghinakan dirinya dan menyangkal asalnya yang mulia itu.  Ia yang menetapkan bintang-bintang di tempat yang tinggi dan dengan keahlian yang sempurna menjadikan bunga-bunga di padang, yang memenuhi langit dan bumi dengan keajaiban kuasan-Nya, bilamana Ia hendak memahkotai pekerjaan-Nya yang mulia, untuk menetapkan seseorang sebagai pemerintah bumi yang indah itu, tidak lupa untuk menciptakan suatu makhluk yang sepadan dengan tangan yang telah memberikan hidup kepadanya.  Silsilah umat manusia sebagaimana dinyatakan oleh ilham, berasal bukan dari perkembangan kuman-kuman, kerang dan bintang berkaki empat, tetapi dari Khaliknya yang agung."----Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld 1, hlm. 36.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1  Mengapa hubungan antara Sabat dan Penciptaan begitu penting pada hari-hari terakhir ini?  Bagaimanakah kebenaran ini dinyatakan dalam Wahyu 14:6, 7?  Lihat kembali pertanyaan di akhir pelajaran hari Rabu sewaktu Anda membahas pertanyaan di atas.
2  Kira-kira pada waktu yang sama ketika Charles Darwin mulai mempromosikan teori evolusi, Allah membangkitkan sebuah gereja yang menjunjung tinggi Sabat hari ketujuh sebagai keyakinan khas.  Lebih daripada itu, Allah membangkitkan gereja tersebut untuk mengabarkan pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14, yang menyerukan kepada kita secara khusus untuk menyembah Dia yang menciptakan langit dan bumi.  Lalu, apakah yang bisa lebih tragis, atau kejatuhan yang lebih dalam dari iman, lebih daripada mereka yang mengaku menjadi anggota gereja tersebut tetapi mendukung evolusi?
3  Dalam beberapa tahun terakhir, ilmu pengetahuan telah mengungkapkan kerumitan dalam kehidupan yang mengejutkan.  Charles Darwin tidak memiliki petunjuk apa pun tentang betapa rumitnya apa yang disebut sel "sederhana" itu.  Kita tahu sekarang bahwa sel yang paling "sederhana" pun leibh rumit dan lebih ruwet daripada yang mungkin perha Darwin bayangkan.
4  Lihatlah ironi di sini:  Banyak ilmuwan percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan saja.  Namun, semakin banyak kerumitan yang ilmu pengetahuan temuakan dalam kehidupan, semakin kecil kemungkinan bahwa itu terjadi secara kebetulan.  Artinya, semakin banyak ilmu pengetahuan mengungkapkan tentang kompleksitas kehidupan, semakin kecil  kemungkinan benar bagi teori yang terkenal tentang asal-usul kehidupan yaitu evolusi ateistik. Diskusikan.