Pelajaran 1 *30 Maret - 5 April

Perzinaan Rohani (Hosea)



SABAT PETANG

BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Hos. 1:1-3; Yeh. 4:1-6; Hos. 2:12-18; 4:1-3; Yak. 5:1-7; Wah. 14:6-12.

AYAT HAFALAN : Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di bumi, dan akan menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku engkau! Dan ia akan berkata: Allahku!" Hosea 2:22.

Pokok Pikiran: Walaupun berada di antara perzinaan rohani dan hukuman Ilahi, kasih Allah kepada umat-Nya tidak pernah goyah.

Nabi Hosea melayani pada akhir masa kemakmuran dalam sejarah Israel, sesaat sebelum keruntuhan bangsa Asyur pada tahun 722 S. M.  Pada masa itu, umat pilihan Allah tidak lagi beribadah kepada Allah saja tetapi juga melayani Baal, Dewa Kanaan.
   Berada pada awal Nabi-nabi Kecil, buku Hosea ditujukan pada pertanyaan dari pernyataan nubutan selama masa kemurtadan: Apakah Allah masih mengasihi Israel, meskipun telah bersundal? Apakah Dia masih memiliki rencana untuk mereka meskipun dosa-dosa mereka dan penghukuman yang akan datang?
   Cerita pribadi Hosea dan nubuatan adalah ikatan yang tidak dapat dipisahkan dalam bukunya.  Sama seperti seorang nabi yang mengampuni istrinya yang tidak setia dan mau menerima dia kembali, Allah ingin melakukan hal yang sama kepada umat-Nya.
   Apakah yang dapat kita pelajari dari pengalaman Hosea dan cara Allah memperlakukan ketidakpatuhan Israel?

*Pelajari Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 6 April.


MINGGU  31 MARET

PERINTAH YANG ANEH

   "Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."  Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki (Hos. 1:2, 3, NIV).

   Selama beberapa abad, pelajar Alkitab memperdebatkan dasar dari perintah ini, mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah Gomer adalah seorang pelacur atau hanya seorang istri yang tidak setia? Apakah dia tidak bermoral sebelum menikah dengan Hosea, atau apakah dia menjadi tidak setia setelah menikah?
   Kita tidak tahu kepastiannya.  Satu hal, bagaimanapun juga: Ketika Allah berbicara kepada Hosea dan melalui dia, Dia ingin mengalihkan perhatian umat-Nya dari kisah Hosea kepada kisah cinta Allah kepada Israel.  Karena Gomer adalah bangsa Israel, kisah dari pernikahannya dengan Nabi berpadu dengan cerita perjanjian Allah dengan umat-Nya.
   Ada beberapa hal sama antara kisah Hosea dan pengalaman Allah dengan umat-Nya.  Pada ukuran manusia, Gomer berzina terhadap Hosea; pada ukuran rohani, Israel tidak setia kepada Allah.  Sama seperti perzinaan Gomer menyakiti hati suaminya, jadi penyembahan berhala bangsa Israel sangat mendukakan hati Allah.  Hosea dipanggil untuk menanggung patah hati dan pernikahan yang hancur.  Dia harus menderita kemarahan dan rasa malu.  Namun, semakin dia mengalami ketidaksetiaan Gomer, semakin dalam dia memahami kepedihan dan kekecewaan Allah dengan Israel.

   Allah sering meminta Nabi-nabi yang lain untuk melakukan sesuatu diluar berkhotbah.  Bacalah ayat-ayat berikut ini dan jelaskan bagaimana tindakan nabi-nabi menggambarkan hubungan Allah dengan Umat-Nya.  (Yes. 20:1-6; Yer. 27:1-7; Yeh. 4:1-6).
____________________________________________________________________________________________________________

   Kesaksian seperti apakah bagi Tuhan, bukan hanya dengan kata-katamu, tetapi juga tindakanmu? Apakah dalam hidupmu yang menyatakan bahwa kamu adalah orang baik tetapi adalah pengikut Kristus.


SENIN  1 APRIL

PERZINAAN ROHANI

   Ketika istri Hosea, Gomer, berzina, dia menderita pengkhianatan, penghinaan, dan rasa malu.  Kepada teman dan tetangganya yang melihat  penderitaannya, Hosea menyampaikan pesan Ilahi melalui kata-kata dan tindakan: Israel, Istri Allah, sama juga seperti Gomer.  Umat pilihan yang telah melakukan perzinaaan rohani.
   Nabi Yeremia memperbandingkan ketidaksetiaan umat Allah dengan "pelacuran" yang hidup dengan banyak kekasih, walaupun Allah telah mempersiapkan semuanya untuk mereka (Yer. 3:1, NIV).  Dalam cara yang sama, Nabi Yehezkiel menyebut penyembahan berhala Israel "istri yang berzina" yang telah berpisah dengan suami yang benar (Yeh. 16:32, NKJV).  Untuk alasan ini, penyembahan berhala dalam Alkitab digambarkan sebagai perzinaan rohani.

   Bacalah Hosea 2:8-13.  Peringatan apakah yang diberikan di sini?  Dalam cara apakah kita, sebagai anggota GMAHK, dalam keadaan bahaya jika melakukan hal yang sama?

   Ungkapan "gandum, anggur dan minyak baru" juga digunakan dalam buku Ulangan (Ul. 7:12-14) untuk menggambarkan hasil utama Bangsa Israel yang dinikmati dalam kelimpahan sesuai dengan janji Allah yang diberikan melalui Musa.  Pada zaman Hosea, mereka sangat tidak bersyukur kepada Allah, mereka terbungkus dengan dunia di sekitar mereka, di mana mereka telah memberikan pemberian mereka yang sebenarnya  diberikan Allah kepada mereka, diberikan kepada berhala.  Apakah peringatan ini kepada kita di mana pemberian yang diberikan harus digunakan dalam pelayanan kepada Tuhan, dan bukan dengan cara yang tidak pernah dimaksudkan untuk itu (Mat. 6:24).
   "Bagaimanakah Allah memandang ketidakbersyukuran kita dan kurangnya menghargai berkat-berkat-Nya? Ketika kita melihat satu kelalaian atau salah menggunakan talenta kita, hati dan tangan kita tertutup terhadap-Nya.  Tetapi mereka yang menerima karunia dari Allah, hari demi hari, dan tahun demi tahun, salah menggunakan berkatnya dan mengabaikan jiwa yang mana untuk mereka Kristus mati.  Harta yang dia pinjamkan kepada mereka untuk menopang urusan dan membangun kerajaannya diinvestasikan pada rumah dan tanah, dihamburkan dengan kesombongan dna mementingkan diri, dan Pemberi dilupakan."---Ellen G. White, Advent Review and Sabbath Herald, 7 Desember 1886

   Pikirkanlah tentang betapa mudahnya untuk mengambil karunia yang Allah berikan kepadamu dan menggunakannya semaunya, atau bahkan dengan cara penyembahan berhala.  Cara-cara sederhana apakah untuk mencegah dosa ini dalam hidup kita.


SELASA  2 APRIL

JANJI PEMULIHAN

   Bacalah Hosea 2, apakah pesan mendasar Allah kepada umat-Nya disini?  Bagaimanakah Injil dinyatakan dalam pasal ini?
____________________________________________________________________________________________________________

   Pesan Hosea menghadirkan kebenaran kasih setia Allah yang sangat besar kepada orang-orang yang tidak layak menerima.  Hosea 2 berisikan khotbah Allah yang panjang tentang kemurtadan Israel, yang kemudian dibandingkan  dengan kasih Allah yang tiada batas kepada umat-Nya.  Setelah penghukuman, suami akan memimpin istrinya berjalan di padang belantara, di mana mereka akan menikah kembali.
   Jadi, pasal ini diakhiri dengan lukisan dari masa yang akan datang pada saat penghakiman ketika Allah merayu bangsa Israel untuk mengasihi-Nya sebagaimana sebelumnya (Hos. 2:12-15).  Hewan liar tidak akan lagi menelan pohon anggur dan ara, tetapi mencari pasangan dalam perjanjian yang baru (Hos. 2:18).  Dan lagi, semua anak-anak akan mendapatkan nama baru, menyatakan kembali kemauan Allah untuk menyembuhkan dan mengampuni pelanggaran masa lalu umat-Nya.

   Allah menawarkan dengan cuma-cuma untuk mengampuni dosa kita.  Berapa besarkah harga dari pengampunan itu?  Apakah harga pribadi dari pelajaran ini kepada Hosea?  Hos. 3:1, 2.
____________________________________________________________________________________________________________

   Bertumbuh sebagai seorang laki-laki di Israel, Hosea terlahir untuk menikmati status dalam kelompok nabi-nabi.  Tetapi keistimewaan ini didapat dengan tanggung jawab yang besar.  Seorang laki-laki pada zaman Israel kuno harus membuat usaha yang sangat besar untuk mengampuni dan menerima kembali istri yang tidak setia, belum lagi menerima anak-anak orang lain sebagi anaknya sendiri.  Berdiri bersama istri dan anak-anaknay dan, hingga, menerima penolakan masyarakat adalah satu pengalaman yang sangat sukar dalam hidup.
   Hosea, bagaimanapun juga, "membeli" dia kembali.  Allah, dalam hal ini, melakukan hal yang sama kepada umat manusia, tetapi dengan harga yang mahal yaitu kematian Yesus di salib.  Hanya dengan memandang kepada salib, kemudian, kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan harga yang Allah harus bayar untuk membeli kita kembali dari kehancuran yang telah diakibatkan oleh dosa.


RABU  3 APRIL

KASUS TERHADAP ISRAEL

   Hosea 4:1-3 menghadirkan Allah sebagai seorang yang membawa tuntutan atau sengketa terhadap bangsa Israel.  Bangsa pilihan berdosa di hadapan Allahnya karena mereka gagal untuk hidup sesuai dengan perjanjian.  Kebenaran, rahmat, dan pengetahuan akan Allah seharusnya menjadi ukuran dari hubungan Israel dengan Allah.  Menurut Hosea 2:18-20, itu adalah pemberian yang Allah limpahkan kepada umat-Nya pada sat pembaruan perjanjian itu.
   Oleh karena dosa, kehidupan Israel adalah tanpa kasih karunia ini.  Kejahatan yang didaftarkan oleh Hosea telah membawa bangsa ini ke jurang kehancuran.  Pemimpin agama, imam dan nabi, berbagi tanggung jawab dalam kemerosotan kehidupan bangsa Israel dan bertanggung jawab untuk itu.  Mereka adalah tanggung jawab yang sangat besar.  Jika mereka tidak menghadapi pelecehan-pelecehan ini dan tidak mengutuk perlakukan yang tidak adil, mereka sendiri akan dikutuk oleh Allah.
   Pada Perjanjian Lama, penyembahan berhala dianggap sebagai dosa yang paling serius karena itu menyangkal peranan Tuhan Allah di dalam kehidupan bangsa itu dan mereka secara pribadi.  Oleh karena musim kemarau, hujan adalah masalah hidup dan mati.  Bangsa Israel percaya bahwa berkat untuk mereka, seperti hujan, adalah berasal dari Baal.  Jadi, mereka membangun kuil bagi allah asing dan mulai mencampurkan hal yang tidak bermoral dengan ibadah.
   Pada saat yang sama, ketidakadilan sosial merajalela.  Kelompok orang kaya mengeksploitasi petani supaya dapat membayar upeti kepada bangsa Asyur.  Banyak orang yang terpaksa menipu dan berbuat curang (Hos. 12:7, 8).  Periode sebelumnya yang damai dan makmur mengakibatkan kekacauan politik dan sosial.  Bangsa itu berada pada jurang kekacauan total.
   "Orang kaya yang malang, mengaku melayani Allah, adalah oleh karena kasihan.  Sementara mereka mengakui Allah, dalam tindakan mereka menyangkal-Nya.  Betapa gelapnya kegelapan itu.  Mereka mengakui memiliki iman dalam kebenaran, tetapi pekerjaan mereka tidak sesuai dengan pengakuan mereka.  Cinta kepada kekayaan membuat orang mementingkan diri, suka menuntut dan sombong.  Kekayaan adalah kuasa; kasih akan hal tersebut sering sekali merusak akhlak dan melumpuhkan semua keagungan dan kesalehan dalam diri manusia."---Ellen G. White, Testimonies for the Church, Jld. 2, hlm. 682.

   Bacalah Yak. 5:1-7.  Bagaimanakah kata-kata ini sesuai dengan kebenaran masa kini seperti yang dinyatakan dalam pekabaran tiga malaikat, Wah. 14:6-12?  Bagaimanapun keadaan keuangan kita, bagaimanakah kita dapat melindungi diri kita dari bahaya yang disebabkan uang bagi pengikut Kristus?


KAMIS  4 APRIL

PANGGILAN UNTUK BERTOBAT

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh. 17:3).

   Nama Hosea dalam bahasa Ibrani berarti "Tuhan menyelamatkan", dan berhubungan dengan Yosua, Yesaya dan bahkan Yesus.  Nabi memanggil bangsa itu untuk menolak dosa dan mencari perlindungan di dalam Tuhan Allah karena Dialah Pencipta dan Penebus.  Tujuan dari penghakiman adalah mengingatkan orang berdosa bahwa hidup dan kekuatan mereka berasal dari seseorang yang untuk-Nya mereka harus kembali.  Jadi, walaupun berada di antara peringatan dan pernyataan penghakiman, buku Hosea juga menghadirkan baik  tema pertobatan manusia dan pengampunan Ilahi.
   Nabi mendesak bangsa itu, yang telah binasa di dalam dosa "oleh karena kurang pengetahuan" (Hos. 4:6), menekan untuk mengenal Allah dengan sesungguhnya dan hidup selaras dengan prinsip Allah yang kekal.  Itu adalah orang-orang yang kurang pengetahuan, pengetahuan akan Allah, yang menuntun mereka kepada pemberontakan dan akhirnya mengakibatkan penghakiman.
   Sebenarnya, melalui iman dan penurutan mereka akan mengenal Tuhan.  Pengetahuan ini bisa juga membuat dekat dan intim.  Itulah persisnya mengapa, berulangkali dan selalu, pernikahan adalah lambang dari jenis hubungan yang Allah inginkan dengan kita.
   Itulah sebabnya mengapa kehidupan Kristen yang terutama adalah hubungan dengan Allah yang hidup.  Itulah sebabnya mengapa Tuhan memanggil manusia untuk mengenal Dia dan mengikuti kehendak-Nya dalam kehidupan mereka.
   Masalah dosa membawa perpisahan yang menakutkan antara Allah dan manusia.  Tetapi, melalui kematian Kristus di salib, jalan telah dibuat sehingga kita semua dapat berjalan bersama dengan Tuhan.  Kita dapat, memang demikian, mengenal dia secara pribadi.

   Apakah perbedaan antara mengenal pengetahuan kita tentang Allah dengan mengenal Allah?  Bagaimanakah perbedaan ini terpancar dalam kehidupan kita setiap hari?  Jika seseorang bertanya kepadamu, bagaimanakah saya bisa mengenal Allah, apakah jawabanmu?  Apakah yang ayat-ayat berikut ini ajarkan tentang pentingnya "mengenal Tuhan?"

Kel. 33:12, 13__________________________________________
Yes. 9:23, 24___________________________________________
Dan. 11:32_____________________________________________
1 Yoh. 2:4_____________________________________________


JUMAT  5 APRIL

   Pendalaman: Sementara waktu telah berlalu, Hosea menyadari bahwa nasibnya sebagai nabi kecil untuk kesedihan Ilahi, bahwa kesedihannya adalah pantulan dari kesedihan Allah.  Dalam kesedihan bersama Allah sebagai tindakan simpati dengan kesedihan Ilahi, sang Nabi mungkin melihat arti dari pernikahan yang ia telah terima seusai dengan perintah Ilahi.
   Hanya dengan hidup melalui kehidupannya sendiri, mengalami Israel sebagi istri Allah, Nabi dapat merasakan keadaan Ilahi.  Pernikahan adalah sebuah pelajaran, gambaran, lebih hanya sekadar lambang atau sakramen."----Abraham J. Heschel, The Prophets (Mass.:Prince Press, 2011), hlm. 56

   Dengan bahasa simbolis Hosea membentangkan di hadapan sepuluh suku itu rencana Allah untuk memulihkan setiap jiwa yang menyesali dosanya yang mau bersatu dengan gereja-Nya di bumi, berkat-berkat yang dikaruniakan pada Israel ketika mereka menunjukkan kesetiaan mereka pada-Nya di Tanah Perjanjian.   Mengenai orang Israel sebagai satu bangsa kepada siapa Allah rindu menunjukkan kemurahan-Nya, Tuhan memaklumkan, "Aku akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.  Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya di sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan; maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia keluar dari tanah Mesir.----Ellen G. White, Alpha Omega, jld 3, hal. 243.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN :

1.  Kita cenderung untuk berpikir, bahwa penyembahan berhala adalah dengan sujud kepada patung. Dalam cara apakah penyembahan berhala dapat menjadi sesuatu yang lebih halus dan lebih menipu dari itu?

2.  Di dalam kelas, jelaskan lebih luas tentang arti mengenal Allah. Jika kamu mengatakan "mengenal Tuhan", apa yang kamu maksud dengan hal itu?  Bagaimanakah pengetahuan akan Allah ini didapatkan?

3  Beberapa ahli teologi zaman dulu mengatakan bahwa Allah tidak berperasaan, artinya Dia tidak mengalami kesusahan atau kebahagiaan karena tindakan mahluk lain, seperti manusia.  Apa yang membuat orang dapat berpikir seperti itu?  Mengapakah kita menolaknya?

4  Pikirkanlah lagi tentang penebusan kita yang sangat mahal.  Apakah hal itu katakan kepada kita tentang harga kita kepada Allah?